KABARIKA.ID, MAKASSAR – Anggota IKA Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) sepakat membentuk wadah baru bernama Forum Komunikasi Putra Putri Linguistik, disingkat FKPP Ling di sebuah kafe di sekitar MaRI, Makassar, Kamis malam (21/7/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Inisiator pembentukan FKPP Ling adalah Taqyuddin Djabbar (angkatan 87) dan mendapat dukungan dari perwakilan sejumlah angkatan, yakni angkatan 86, 87, 88, 89 hingga 92.

Tujuan pembentukan forum ini adalah untuk mempererat silaturahmi alumni linguistik beserta keluarga mereka, sekaligus memperluas jaringan alumni.

“FKPP Ling ini akan menjadi forum pertukaran informasi sesama alumni linguistik yang dapat membuka peluang-peluang dalam berbagai bidang di masa depan,” ujar ketua Dewan Pakar ICMI Kota Parepare tersebut.

Sementara itu, Suharman Usman yang juga adalah ketua bidang Koperasi dan UMKM pengurus Pusat IKA Unhas, mendukung penuh pembentukan FKPP Ling sebagai penguatan jaringan alumni.

“Masyarakat dalam era digital saat ini bekerja secara berjaringan. FKPP Ling ini akan mempekuat jaringan alumni linguistik khususnya, dan sebagai wadah untuk saling membagi informasi mengenai berbagai peluang pekerjaan dan berusaha di berbagai bidang, seperti di bidang ekonomi dan UMKM,” ujar Ammank, panggilan akrab Suharman yang hadir mewakili angkatan 89.

Pembentukan FKPP Ling ini pada dasarnya adalah sebuah kolaborasi lintas generasi yang akan menyinergikan berbagai kompetensi yang dimiliki oleh putra putra alumni linguistik, sehingga dapat membuat kolaborasi yang solid dalam berbagai hal demi kesejahteraan alumni dan keluarganya. Hal ini sejalan dengan tagline IKA Unhas, yakni “Kolaborasi Unhas untuk Negeri”.

Alumni linguistik saat ini tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan beragam profesi. Mereka ada di Kementerian PUPR, BRIN, perbankan, perusahaan asuransi, LSM filantropis, partai politik, pers, TNI, dunia pertanian, lembaga pendidikan serta di bidang ekonomi dan UMKM.

Untuk diketahui, program studi S-1 Linguistik di Unhas dibuka pertama kali pada 1983 dan terakhir menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 1993.

Berdasarkan keputusan konsosrsium ilmu-ilmu sosial Departemen Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, program studi S-1 linguistik dilikuidasi. Jurusan linguistik S-1 di Unhas, UI dan UGM tidak lagi menerima mahasiswa sejak 1994.

Mulai saat itu hingga sekarang, jurusan linguistik hanya ada di tingkat pascasarjana pada program S-2 dan S-3.

Ilmu linguistik mempunyai interdisipliner dengan ilmu lain, seperti sosiolinguistik, antropolinguistik, psikolinguistik, dan linguistik forensik. (ruslan)