KABARIKA.ID, KENDARI — Ketua Umum PP IKA Unhas Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP (AAS) ”dibajak” ikut molulo bersama peserta Gerak Jalan Santai Merdeka sesaat setelah tiba di garis finish.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Molulo massal dan riang gembira ini digelar serangkaian dengan Gerak Jalan Santai Merdeka IKA Unhas Sulawesi Tenggara di pelataran Panggung MTQ, Minggu, 21 Agustus 2022 di Kendari.
Molulo atau lulo adalah tarian pergaulan masyarakat Sulawesi Tenggara yang menggambarkan rasa gembira sambil bergandengan tangan melangkah maju, mundur dan bergerak kanan, geser kaki ke belakang lalu melakukan gerakan sebaliknya.
Tari lulo –molulo–awalnya berkembang karena kebiasan masyarakat Tolaki yang menginjak-injakkan kaki kiri untuk membuka bulir-bulir padi saat panen.
Tradisi suku asli Sultra daratan ini
dikenal dalam bahasa Tolaki; Molulowi opae. Molulowi berarti menginjak-injakkan kaki, dan opae artinya padi.
Dalam praktik kekinian, gerakan molulo dimulai dengan gerak agak lambat, kemudian perlahan makin cepat mengikuti tempo ketukan musik yang mengalun.
”Terimakasih tadi sudah diajari gerakan lulo,” ungkap AAS, saat sesi pembagian doorprize.
Bagi Ketua IKA Unhas yang juga Menteri Pertanian RI 2014 – 2019 molulo tidaklah asing karena ia menghabiskan masa kecil dan pendidikan sekolah dasar di Sultra.
”Sebenarnya saya bisa lulo, tapi tadi saya pura-pura kaku,” kata AAS, yang disambut tawa penonton. Ia pun mengundang ke panggung yang tadi telaten mengajari lulo.
Lulo bersama dengan alumni dan masyarakat diikuti oleh Ketua IKA Unhas Sulawesi Tenggara Asrun Lio, Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu, Wakil Walikota Kendari Hj. Siska Karina Imran, S.K.M, Akhmar, S.S., M.Hum. Direktur Hubungan Alumni dan Pengembangan Dana Abadi Unhas.
Gubernur Sultra Ali Mazi, Bupati Konawe Utara Dr Ir Ruksamin ST MT IPU ASEAN Eng. dan beberapa pejabat hadir di lokasi saat-saat Ustadz Das’ad Latief menyampaikan tauziah dan saat IKA KDI tampil di panggung.
Saat rintik pun peserta gerak jalan dan masyarakat tetap bertahan saat Das’ad Latief tampil di atas panggung. Hingga jeiang pukul 12.00 siang, panggung hiburan bersama Ika KDi tetap semarak, terutama saat Bupati Konawe Utara ikut bergoyang,
Begitupun saat Wakil Walikota, Bu Sekda dan peserta ramai-ramai bergoyang Wakatobi bersama Ika KD. Suasana makin marak. Istilahnya pecah!
Akhirnya lagu Kopi Dangdut dan Goyang Wakatobi mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan, setelah ratusan hadiah, motor sepeda dan uang tunai dibagikan. (royes)