KABARIKA.ID, KALTENG – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan ke-10 tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Palangka Raya (UPR), Kalteng, resmi ditutup oleh rektor UPR Dr Andrie Elia Embang, S.E., M.Si, Jumat (19/8/2022), di Stadion Mini UPR.
Acara penutupan dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Danrem 102/Panju Panjang Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, Ketua DPRD Provinsi Kalteng, dan inisiator KKN Kebangsaan asal Unhas Makassar Dr Hasrullah, M.A.
Sebelum KKN Kebangsaan ini ditutup secara resmi, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyampaikan kuliah umum di hadapan 1.000 orang mahasiswa peserta KKN Kebangsaan yang berasal dari 73 PTN dan PTS di seluruh Indonesia.
Melalui kuliah umum berjudul “Peran Generasi Muda Dalam Menjawab Ancaman Ketahanan Pangan dan Energi”, Moeldoko mengingatkan para mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda Indonesia agar mempersiapkan diri menghadapi tahun 2045 di mana Indonesia telah menjadi negara maju pada saat itu.
Moeldoko juga menjelaskan lima strategi yang dijalankan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia maju pada 2045. Yaitu, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi energi bersih dan hijau, perlindungan hukum, sosial, ekonomi dan politik untuk masyarakat, UMKM agar naik kelas, dan pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) di Kalimantan Timur.
Mantan Kasad 2013 itu menaruh harapan besar kepada seluruh mahasiswa yang telah mengikuti KKN Kebangsaan tahun 2022 ini, untuk menjadi pelopor dalam mewujudkan industri hijau, ekonomi hijau, dan energi hijau pada 2045.
“Kalian bukan generasi pewaris bangsa, tapi merupakan generasi penentu masa depan. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian, bukan di pundak kalian. Tahun 2045 adalah masa di mana kalian untuk menjadi pemimpin dan agen perubahan bangsa,” tegas Moeldoko.
Sementara itu, ketua pelaksana KKN Kebangsaan ke-10 dan KKN Bersama BKS PTN Barat Tahun 2022 di UPR, Dr. Ir. Aswin Usup, MSc menyampaikan bahwa 1.000 orang mahasiswa peserta KKN Kebangsaa ke-10 ini berasal dari 73 PTN dan PTS seluruh Indonesia.
Para mahasiswa tersebut disebar di 100 desa pada dua kabupaten. “Mereka ditempatkan selama satu bulan di 100 desa. Terdiri dari 69 desa di Kabupaten Kapuas dan 31 desa di Kabupaten Pulang Pisau, dimana lokasi penempatan berada di kawasan _food estate_ (lumbung pangan),” papar Aswin.
Aswin juga menegaskan bawa seluruh peserta KKN Kebangsaan ke-10 ini telah berikrar dan bertekad untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan menjaga keutuhan NKRI untuk selama-lamanya.
“Peserta KKN Kebangsaan dan KKN Bersama ini telah melihat bahwa keberagaman suku, budaya, bahasa dan agama itu indah adanya,” tandas Aswin.
Rektor UPR Dr Andrie Elia Embang, S.E., M.Si dalam sambutan penutupannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan KKN Kebangsaan selama satu bulan di Kalteng.
“Saya atas nama civitas academica UPR mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh instansi yang medukung, baik kepada Kapolda Kalteng, Danrem 102/Panju Panjang sampai ke tingkat terbawah di pedesaan. Kami tidak mampu membalas kebaikan bapak dan ibu sekalian,” ujar rektor.
Dr Andrie yakin bahwa kegiatan KKN Kebangsaan ini adalah untuk membangun bangsa dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. “Karena NKRI adalah negara kesatuan, ini tidak boleh punah dari muka bumi. Ini adalah cita-cita pendiri bangsa kita,” ujar rektor UPR menutup sambutannya.
KKN Kebangsaan ke-10 ini mengusung tema, “Penerapan Falsafah Huma Betang sebagai Perwujudan NKRI untuk Mendukung Lumbung Pangan (_Food Estate_) Menuju Kemandirian Nasional.” (*/rs)