KABARIKA.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan H. Andi Sudirman Sulaiman, S.T. menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada acara puncak dies natalis ke-66 Unhas di Baruga AP Pettarani, Kampus Tamalanrea, Makassar, Sabtu (10/9/2022).
Pada awal sambutannya ia menanggapi berita viral tentang dirinya yang menolak perpanjangan kontrak karya PT Vale di wilayah Sulsel, yang ternyata memiliki sikap yang sama dengan gubernur Sultra dan gubernur Sulteng.
“Tidak ada saling cerita, tidak ada saling diskusi. Tetapi begitu di rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, ternyata semuanya sama,” ujar Andi Sudirman.
Ia menambahkan bahwa nikel yang ada di sana merupakan bahan baku untuk baterai sebagai energi terbarukan. Untuk itu, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat atau strong leader untuk memutuskan.
Pengelolaan kekayaan alam itu harus memberi kesejahteraan kepada masyarakat, terutama yang ada di sekitar kawasan itu. “Ini sesuai dengan sila kelima Pancasila, keadilan sosial,” tandas gubernur.
Menurutnya, luas lahan pengelolaan nikel di Sulsel, Sultra, dan Sulteng mencapai 118.000 hektar. Itu adalah potensi besar untuk dijadikan baterai.
Terkait hal itu, gubernur Andi Sudirman menantang Unhas untuk menjadi pusat riset energi terbarukan di Indonesia. Hal ini mendesak dilakukan karena Sulsel saat ini surplus tenaga listrik.
“Karena kita sudah ada listriknya, tinggal penampungannya. Kita over suplai listrik, ini peluang besar untuk Unhas. Over suplainya bahkan mencapai 500 megawatt. Over suplai ini perlu dimanfaatkan, termasuk untuk dijual,” ujar Andi Sudirman.
Over suplai listrik itu diperoleh dari pembangkit listrik tenaga bayu (angin) di Jeneponto dan Sidrap, serta hydro power di daerah lainnya.
Peranan Unhas untuk melakukan riset pada sumber-sumber energi terbarukan akan mendapat dukungan dari Pemprov Sulsel.
“Orang-orang kampus mendukung kami, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. Kami ingin melihat bagaimana kita memanfaatkan potensi, bagaimana kita mengembangkan elektrifikasi tentang baterai, juga terkait green ekonomi yang berkesinambungan dan berkelanjutan,” papar gubernur.
Ia menegaskan bahwa sejauh ini Sulsel merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang dapat memenuhi energinya dari energi terbarukan sebesar 20 persen.
Alumni fakultas teknik Unhas itu juga bercerita tentang strategi pengembangan bibit padi unggul yang telah dilakukan oleh Pemprov Sulsel demi mendukung ketahanan. Bibit unggul itu diangkar di seumlah kabupanten, hasilnya kemudian dikemas dengan bagus. Ternyata produksi bibit unggul itu meningkat setelah dibudidyakan oleh petani. (rus)