Bupati Muda dan Tokoh Pergerakan Hadiri Bedah Buku Aldera

Berita491 Dilihat

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Bupati dari kalangan muda dan tokoh pergerakan hadiri Bedah Buku Aldera yang digelar Yayasan Anak Rakyat Indonesia (YARI) dan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) Daerah Makassar.

Bupati dari kalangan muda yang hadir adalah Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa

YARI dan IKA UNHAS Makassar menggelar bedah buku yang berjudul Aldera, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998, di Hotel Claro, Makassar, Jumat (11/11/2022).

Aldera adalah singkatan Aliansi Demokrasi Rakyat. Buku ini merupakan gagasan dari Bung Pius Lustrilanang yang saat menjadi anggota VI BPK RI.

Selain kedua bupati sejumlah tokoh hadir, antara lain Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni’matullah, Sekjen PP IKA UNHAS Prof Yusran Yusuf, Mulawarman dan sejumlah pengurus pusat IKA UNHAS.

Juga tampak Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suhada Sappaile, Erick Horas, Rachmat Taqwa, Aswar dan beberapa anggota DPRD. Serta aktivis mahasiswa era 1998.

Sementara pembedah hadir yakni Wakil Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Asnawi, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin Prof Amran Razak, dan aktivis 1998 di Makassar, Akbar Endra.

Ketua Panitia Bedah Buku Aldera Rudianto Lallo mengatakan, kemerdekaan yang dirasakan hari ini oleh masyarakat, berkat perjuangan aktivis 1998.

“Kebebasan yang kita rasakan hari ini buah perjuangan dari aktivis 1998, salah satunya yang dimotori oleh mantan Sekjen Aldera Bang Pius Lustrilanang,” kata Ketua DPRD Makassar itu.

Hasil penelusuran di berbagai sumber disebutkan kalau Pius Lustrilanang lahir 10 Oktober 1968. Dia seorang aktivis dan politisi. Nama Pius sempat populer pada akhir tahun 90an, ketika dia melapor ke Komnas HAM tentang penculikan dan penyekapan yang dialaminya selama dua bulan, yang dilakukan oleh orang-orang tak dikenal.

Hal itu kemudian Pius Lustrilanang ceritakan dalam buku Aldera, khususnya pada halaman 13. Tertulis kalau tiga bulan menjelang kejatuhan Soeharto, Aldera mendapatkan berita mengejutkan. Sekjen Aldera Pius Lustrilanang diculik di pintu keluar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Senin, 2 Februari 1998.

Masa itu adalah saat sebelum kejatuhan Presiden Soeharto, yang diwarnai kegaduhan politik dan keamanan. Banyak terjadi peristiwa penculikan dan kasus orang hilang. (rls/Roy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *