KABARIKA.ID, MAKASSAR – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Sulsel Naoemi Octarina Andi Sudirman meluncuran gerakan keluarga cerdas teknologi digital, di gedung Kartini, Selasa (13/12/2022).
Dalam sambutannya Naoemi mengatakan, berbicara digital salah satunya adalah alat komunikasi HP yang digunakan hampir semua orang dan setiap hari dibawa ke mana-mana. Namun, ia meminta agar bijak dalam menggunakan alat digital tersebut.
Setiap orang tua pasti memiliki anak, baik Balita, Batita, remaja, atau dewasa selama masa pandemi, anak-anak kita dituntut memiliki HP untuk belajar online.
“Bagaimana mengarahkan anak-anak kita ini dalam penggunaan HP. Mereka tidak dilarang untuk menggunakannya, tetapi harus bijak. Artinya, ada batasan-batasan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh,” ucap Naoemi.
Hal ini penting bagi SDM kita 10 atau 20 tahun ke depan terkait sikap bijak dalam penggunaan media digital adalah pola asuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya. “Ketika kita memberikan media digital secara berlebihan akan menimbulkan efek negatif terhadap anak, yaitu speed delay (lambat dalam berbicara),” ujar Naoemi.
Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Pokja I yang telah menginisiasi kegiatan ini, dan Dinas PMD Sulsel yang bekerja sama dengan tim penggerak PKK Sulsel.
Istri Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman itu juga mengatakan, bahwa jika perlu ada dari tim IT-nya untuk memfilter, sehingga ketika anak-anak ingin menggunakan media digital ada batasan mana yang boleh dilihat dan mana yang tidak boleh.
Menurut Naoemi, cerdas dalam teknologi digital dapat mengurangi tindak kekerasan terhadap anak dan wanita. Di masa pandemi, tindak kekerasan terhadap wanita angkanya tinggi. Salah satu penyebabnya, menurut informasi, adalah penggunaan HP.
Untuk itu, bagaimana tugas dari PKK Sulsel, kabupaten/kota ini bersinergi dengan beberapa kepala OPD, agar dapat mengurangi tindak kekerasan terhadap anak dan wanita.
Ketua TP PKK Sulsel itu juga menyinggung soal pendidikan literasi digital. Menurutnya, pendidikan literasi untuk anak-anak dimulai dari rumah yang didampingi orang tua.
“Saya berharap setelah kegiatan ini di-launching ada tindak lanjut ke tingkat kabupaten/kota, kecamatan hingga desa atau kelurahan, dan bisa dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terkait gerakan keluarga cerdas teknologi digital ini,” ujar Naoemi.
Hadir dalam kegiatan ini, Kadinsos provinsi Sulsel Irawan Bintang, Kadis Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Amson Padolo, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel Muh Saleh, Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Provinsi Sulsel Andi Mirna, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Jeneponto, dan Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Kepulauan Selayar. (rls/rs)