KABARIKA.ID, BARRU – Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), IKA Unhas Pusat, dan pemerintah Kabupaten Barru, menggelar penanaman mangrove di Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Barru, Rabu (21/12/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka peringatan hari menanam pohon Indonesia yang jatuh pada 28 November 2022 dan bulan menanam nasioal 2022.
Peringatan hari menanam pohon Indonesia 2022 mengangkat tema, “Ayo Kerja, Tanam dan Pelihara Pohon untuk Hidup yang Lebih Baik”.
Ketua panitia Dr. Azri Rasul, SKM, M.Si., MH dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Unhas, IKA Unhas serta pemerintah Kabupaten Barru.
Ada ratusan partisipan yang terlibat dalam aksi penanaman mangrove ini. “Peserta yang hadir dari Makassar sekitar 300 orang yang terdata. Tapi dalam faktanya lebih dari itu,” tutur Azri Razul.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan kelanjutan dari MoU antara KLHK dengan Unhas. “Pemilihan daerah atau lokasi ini sebagai wujud dari MoU itu,” kata Azri Rasul.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran dan perhatian pemerintah maupun pihak swasta dan semua pihak untuk menanam pohon, terutama pada momentum bulan November dan Desember.
“”Juga bagaimana mengatasi perubahan iklim. Melalui penanama mangrove ini juga produksi karbon dapat dikendalikan,” tandas Azri Rasul.
Kegiatan ini juga didukung penuh oleh dua pihak swasta, yakni MIND.ID dan semen Tonasa.
Sementara itu, bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si dalam sambutannya menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini, karena terasa manfaatnya.
“Tentu saja kegiatan ini memiliki nilai manfaat, paling tidak memberikan edukasi dan semangat pada kami seluruh masyarakat kabupaten Barru, untuk menanam dan memelihara mangrove karena banyak sekali manfaatnya. Terutama mencegah intrusi dan abrasi air laut,” kata bupati.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ecoregion Sulawesi dan Maluku Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan (P3E SUMA-KLHK) Dr. Darhamsyah, dalam sambutannya menjelaskan bahwa mangrove menyimpan karbon lima kali lebih banyak atau 35 persen dari total karbon dunia.
Ia menambahkan, penanaman mangrove hanya bisa berhasil kalau kita memperhatikan dari aspek ekohidrologi, sebab sudah banyak penanaman yang telah kita lakukan.
Pemilihan pantai Bojo sebagai lokasi penanama karena medannya cocok dengan ekologi mangrove. “Kita memilih lokasi ini karena memang cocok, pasang surut. Mangrove hanya bisa tumbuh jika tidak seluruh daunnya tergenang air,” ujarnya.
Saat penanaman bersama bupati dan unsur Forkopimda, Darhamsyah mengatakan bahwa sebelumnya telah ditanam 3.500 pohon bibit mangrove. Yang akan ditanam hari ini (Rabu, 21/12/22) sebanyak 1.800 pohon lagi.
Ia mengajak semua pihak berkolaborasi untuk menyelamatkan bumi dari perubahan ikim, yang dimotori Unhas. “Mari kita bersatu, dari Unhas untuk Indonesia,” tandas Darhamsyah.
Sementara itu, Ketum IKA Unhas yang diwakili oleh Ketua Bidang Koperasi dan UMKM IKA Unhas, Suharman Usman, SS mengatakan, penanaman pohon perlu terus digalakkan untuk menjamin keberlanjutan kehidupan yang membutuhkan oksigen.
Putra dari Madello, Barru, itu juga menekankan pentingnya masyarakat Barru untuk menggalakkan penanaman mangrove demi menjaga kelestarian pantai dari abrasi, sekaligus menjamin ekosistem pesisir sebagai tempat berkembang biaknya kepiting.
Manfaat mangrove untuk lingkungan dan kesehatan juga disampaikan oleh Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Unhas Prof Dr. Anwar Daud, M.Si, saat memberikan sambutan mewakili rektor Unhas.
Pohon mangrove memproduksi oksigen yang dibutuhkan untuk pernapasan. “Kita bernapas 14 kali dalam setiap menit. Sekali bernapas kita membutuhkan oksigen 500 CC,” ujar Prof Anwar.
Oleh karena itu, kepala PSLH Unhas itu berharap agar seluruh pohon mangrove yang ditanam ini bisa tumbuh besar dan memberi manfaat untuk kesehatan dan kehidupan yang lebih baik.
Hari menanam pohon Indonesia ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2008.
Hadir dalam kegiatan ini, antara lain Kepala Badan Kajian Strategis KLHK, Kepala UPT Taka Bonerate, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim wilayah Sulawesi, Forkopimda kabupaten Barru, serta ketua atau pengurus IKA Unhas Kabupaten Pangkep, Maros, dan Kota Parepare. (rus)