KABARIKA.ID, MAKASSAR – Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si., memberikan kuliah umum di hadapan civitas academica Universitas Hasanuddin (Unhas), bertempat di Ruang Senat Lantai 2, Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (26/01/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kuliah umum yang diikuti 300 peserta dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Unnhas ini, dibuka secara resmi oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutannya, Prof. JJ menyampaikan selamat datang kepada Gubernur Kaltim beserta rombongan yang telah berkunjung ke Unhas.
Rektor Unhas menyatakan kesiapan serta dukungan Unhas sebagai perguruan tinggi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur.
“Unhas siap menjadi bagian dari penggerak, penopang serta memperkuat bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. Semoga keberadaan Unhas selalu menjadi mitra strategis bersama siapapun, terkhusus untuk pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang hari ini kami terima secara khusus,” jelas Prof. JJ.
Prof. JJ mengatakan, kegiatan ini menjadi momentum terbaik untuk membuktikan peran terbaik Unhas untuk menjadi bagian dari proses penguatan IKN. Kontribusi yang diberikan melalui kajian-kajian keilmuan pendidikan akan memberikan peluang besar bagi penguatan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ir. H. Isran Noor., memaparkan materi dengan topik pembahasan “Tantangan dan Prospek Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berkeadilan”. Secara umum Gubernur Isran menjelaskan tentang pemindahan IKN dengan kriteria terpilihnya wilayah Kalimantan Timur.
Pemindahan IKN berdasarkan pengumuman Presiden mengenai lokasi calon IKN baru di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara pada 26 Agustus 2019 di Istana Negara.
Pemilihan wilayah Kaltim sebagai IKN baru didasarkan pada beberapa kriteria. Pertama, lokasi secara geografis berada di tengah wilayah Indonesia. Hal itu merepresentasikan keadilan dengan potensi konflik sosial rendah.
Kedua, memiliki budaya terbuka terhadap pendatang. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan akses yang lebih merata kepada NKRI.
Ketiga, mendorong pemerataan pembangunan ke luar Pulau Jawa, sehingga reorientasi konsep pembangunan dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.
Gubernur Isran menjelaskan, dampak ekonomi pemindahan IKN dapat mendorong ekonomi melalui investasi infrastruktur serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan wilayah dengan struktur anggaran yang lebih berkeadilan.
“Kita ingin negara ini dapat terpelihara utuh sampai kapanpun. Memikirkan masa depan yang lebih baik yang tidak hanya sesaat, sehingga kita harapkan setiap kontribusi anak bangsa untuk mewujudkan Indonesia maju dengan Ibu Kota Negara yang inklusif, hijau dan berkelanjutan, menjadi kota dunia untuk kita semua,” jelas Isran Noor. (sup/rs)