KABARIKA.ID, MAKASSAR – AAS Foundation menjual gula dengan harga miring di Pasar Murah kerjasama Bank Indonesia dengan Pemprov Sulsel
GulaTa yang merupakan produk gula berkualitas laris manis pada Pasar Murah yang digelar di pelataran parkir Gedung Manunggal Makasar, Ahad (5/03/2023).
Lebih 10.000 paket gula kemasan 1 kg dengan merek dagang GulaTa dipasarkan di ajang Pasar Murah sebagai rangkaian acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Stand GulaTa menjadi “incaran” pengunjung karena harga yang ditawarkan sesuai dengan tema pasar murah. Apalagi jelang memasuki Bulan Ramadhan masyarakat butuh simpanan gula.
Kegiatan pasar murah ini juga merupakan wujud sinergi AAS Foundation dengan Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulsel, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.
Program ini merupakan program terobosan dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat memperoleh produk pangan serta upaya menjaga keterjangkauan harga, dan memperkenalkan sistem pembayaran digital kepada masyarakat.
Andi Ardi Ali dari AAS Foundation menyampaikan pihaknya menyiapkan paket gula kemasan 1 kg yang dijual di bawah harga pasar, yakni Rp13.000.
Apabila bertransaksi memakai QRIS mendapat potongan Rp2.000, sehingga hanya membayar Rp.11.000/kg.
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Menurut Andi Ardi, penjualan gula murah GulaTa untuk membantu pemerintah menekan inflasi sekaligus memberikan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produk gula murah dan berkualitas memasuki bulan suci Ramadhan.
“Pasar Murah untuk meringankan beban masyarakat khususnya masyarakat yang kurang mampu jelang bulan Suci Ramadhan sekaligus mendukung pemerintah untuk memberi jaminan harga produk berkualitas bagi masyarakat,” tutur Andi Ardi.
Kegiatan pasar murah juga merupakan wujud sinergi AAS Foundation dengan Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulsel, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.
Program ini merupakan program terobosan dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat memperoleh produk pangan serta upaya menjaga keterjangkauan harga, dan memperkenalkan sistem pembayaran digital kepada masyarakat.
Lewat pasar murah ini, warga mengaku terbantu, karena harga sembako khususnya gula yang ditawarkan lebih murah dibanding harga di pasaran.
“Saya berterimakasih karena selisih harga yang lumayan jauh dibanding dengan harga biasanya, terutama gula,” kata Rahmi, warga Makassar.
Selain memberi manfaat secara ekonomi kepada masyarakat, program ini juga mendukung peningkatan bertransaksi secara digital.
Bersamaan dengan operasi pasar murah, diadakan pula sosialisasi pembayaran digital QRIS melalui stand layanan informasi keuangan digital yang disiapkan oleh Bank Indonesia.
Andi Ardi mengaku akan terus bersama pelaku usaha lainnya, Bank Indonesia, Pemerintah, dan Tim Pengendali Inflasi daerah membangun komunikasi, kolaborasi, dan memperkuat sinergi untuk menggalakkan gerakan pengendalian inflasi pangan dan memberikan produk gula yang terjangkau bagi masyarakat.
Pihaknya berkomitmen untuk terus berpartisipasi menyediakan produk murah dan berkualitas bagi masyarakat. Antara lain Gula kristal putih, produk Unilever, dan frozen food.
SEMBILAN MITRA
Menurut Sekretaris Dinas Perdagangan Sulsel, Indrajaya S,
Pasar Murah ini diisi sembilan mitra antara lain AAS Foundation yang memasarkan gula kristal putih dengan merek dagang GulaTa, Bulog Sulselbar yang menjual beras. minyak goreng dan terigu, PT. Cahaya Tiga Putri (telur ayam).
Juga bergabung PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (menyiapkan minyak goreng,
PT Charoen Pokphan Indonesia, ayam broiler, Gapoktan Bawang merah Enrekang (bawang merah), Gapoktan Cabai Takalar (Cabai), PT. Japfa dan CV. Usaha Makmur Bersama.
AAS Foundation, nilai Indrajaya sangat membantu warga karena menyiapkan produk kemasan 1 kg dengan harga yang sangat terjangkau yaitu sebesar Rp.13.000 dan apabila bertransaksi dengan menggunakan QRIS akan diberi potongan Rp. 2.000 sehingga per kg nya dapat diperoleh dengan harga Rp. 11.000.
“Harga murah ini membuat antusias masyarakat sangat tinggi membeli produk GulaTa,'” ujar Indrajaya
Indrajaya sangat berterimakasih kepada AAS Foundation dan berharap kedepannya Produk GulaTa dapat hadir kembali di setiap pasar murah.
“Kami sangat berterimakasih dan berharap AAS Foundation akan berpartisipasi pada kegiatan yang kami selenggarakan,” tutup Indrajaya S, Sekretaris Dinas Perdagangan Prov. Sulawesi Selatan yang aktif mengawal kegiatan Pasar Murah ini. (este)