KABARIKA, BARRU– Andi Amran Sulaiman berbagi kebahagian sambil bernostalgia di kampung halamannya, di Ballewe, Desa Binuang, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (3/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan ini sebagai lanjutan Safari Ramadan AAS Community 2023. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Maros, Jumat (31/03/2023) dan Pangkep, Ahad (02/04/2023).

Barru adalah titik ketiga yang rencananya akan menyasar sembilan kabupaten.

Andi Amran Sulaiman kembali menginjakkan kaki di kampung yang pernah ditinggalinya selama kurang lebih tujuh tahun. Tepatnya 40 tahun yang lalu. Kala itu usianya masih dua tahun, Amran kecil ikut orang tua yang seorang tentara ditugaskan di Barru.

Di Bellawa, Amran kecil sudah bekerja sebagai pemecah batu untuk tambahan biaya sekolah. Kerap menangkap ikan mujair untuk sekadar mengisi perut yang lapar.

“Ya, itu nyata. Saya jadi pemecah batu kemudian dijual untuk biaya sekolah. Mencari ikan di kolam, kadang juga ikannya orang kita ambil. Bukan karena nakal, tapi karena lapar,” kenang Ketua Umum IKA Unhas itu.

Amran melanjutkan, tahun 1978 ia meninggalkan Barru kembali ke kampung kelahirannya di Bone. Kala itu usianya masih 8 tahun. Amran ke Bone dengan berjalan kaki sembari membawa beberapa ekor sapi.

Langkah demi langkah ia jalani sejauh ratusan kilometer tanpa mengenal lelah dan menyerah. Sesekali ia singgah di masjid untuk salat dan beristirahat.

“36 tahun saya rasakan kemiskinan, amat sangat miskin. Tapi saya punya mimpi besar dan saya bertekad menggapainya. Walaupun sampai harus memeras keringat dan air mata,” kisahnya.

Nasib baik memihak padanya. Hasil tak pernah mengkhianati kerja keras. Amran berhasil keluar dari garis kemiskinan.

“Jangan kena sinar matahari di rumah. Mau kaya gampang. Jangan biarkan ada tanah yang tidur. Tanami apa saja yang menghasilkan,” bebernya.

Mantan Menteri Pertanian itu kini datang ke kampung yang punya banyak kenangan untuk berbagi kebahagiaan. Amran yang didampingi putranya Andi Amar Ma’ruf Sulaiman membagikan 2.000 paket sembako dan bingkisan makanan jadi untuk berbuka puasa.

“Kita sama di mata Allah. Saya titip bingkisan sembako. Semata-mata karena Allah mumpung ini bulan baik. Tidak ada agenda lain. Kita bersaudara. Kita bergerak bersama sebar kebaikan,” ucap CEO Tiran Group itu disambut tepuk tangan ratusan masyarakat.

Andi Amran juga memberi santunan berupa uang tunai untuk janda tua, fakir miskin, dan anak yatim piatu.

Tak sampai disitu, warga desa juga dibukakan kesempatan untuk bekerja di perusahaan miliknya. Ada yang dipekerjakan sebagai supir hingga mekanik.

“Inilah tujuannya AAS Foundation. Kalau ada orang sekampung, kenapa harus orang lain. Tidak ada orang asing di perusahaan itu. 100 persen milik kita,” tegas Pria kelahiran Bone 27 April 1968 itu.

CEO AAS  Community Andi Amar Sulaiman turut serta dalam Safari Ramadan dan mendapat perhatian dari masyarakat. (dra/ika)