KABARIKA.ID, MAKASSAR – Edisi cetak surat kabar Austria Wiener Zeitung yang terbit sejak 1703, akan lenyap dari peredaran setelah sebuah keputusan parlemen Austria disahkan pada hari Kamis (27/04/2023).
Parlemen Austria mengadopsi undang-undang yang mengakhiri bentuk berita harian setelah diputuskan oleh suara mayoritas.
Website resmi parlemen Austria (www.parlament.gv.at) menulis bahwa Wiener Zeitung mungkin tidak akan lagi diterbitkan sebagai surat kabar harian.
Komite konstitusional Dewan Nasional telah menyetujui rancangan undang-undang oleh partai-partai koalisi yang akan mengubah surat kabar tradisional menjadi media online.
Pada saat yang sama, Wiener Zeitung akan memainkan peran penting dalam pelatihan praktis bagi jurnalis dan menyediakan konten bagi kementerian dan lembaga publik lainnya.
Harian yang terbit di ibu kota Wina itu, telah melaporkan banyak hal bersejarah mulai dari Mozart saat masih muda hingga pengunduran diri kaisar Habsburg terakhir sepanjang 320 tahun publikasinya.
Mereka mengklaim sebagai surat kabar harian tertua yang masih ada di dunia.
Koran itu dimiliki oleh pemerintah Austria sejak 1857 dan berfungsi sebagai surat kabar resmi, dengan iklan lowongan pekerjaan pegawai negeri dan pemberitahuan resmi lainnya yang diatur oleh undang-undang.
Konten itu menjadi sumber pendapatan utama, dan memungkinkan surat kabar tersebut melakukan pekerjaan jurnalistiknya dalam melaporkan berita.
Pada 2004 Asosiasi Penerbit Berita Dunia mnegolongkan Wiener Zeitung sebagai salah satu surat kabar tertua di dunia yang masih beredar.
Diakhiri oleh Undang-undang
Pada hari Kamis (27/4), parlemen Austria mengeluarkan undang-undang yang tidak lagi mengharuskan lembaga pemerintah dan perusahaan lain, untuk memasang iklan di edisi cetak surat kabar tersebut.
“Bukan peran negara untuk menjalankan dan membiayai surat kabar harian,” kata Kanselir Austria Sebastian Kurz dari kubu konservatif pada 2021, ketika perubahan regulasi itu pertama kali diajukan.
Peraturan media baru juga mengubah tujuan Wiener Zeitung dari surat kabar harian menjadi media pelatihan dan pendidikan lanjutan.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari pemungutan suara dengan judul, “Diakhiri oleh undang-undang”, surat kabar itu menyebutkan, peraturan baru ini adalah mandat yang tidak jelas yang akan menghilangkan kapasitasnya untuk menghasilkan produk jurnalistik.
Staf dan pembaca telah melakukan beberapa kali protes di luar gedung Majelis Federal di Wina untuk memprotes rencana penutupan edisi cetak koran Wiener Zeitung.
Meskipun edisi online dan edisi cetak bulanan akan terus diproduksi, wakil pemimpin redaksi surat kabar tersebut Thomas Seifert mengatakan, keputusan pemerintah lebih dari sekadar “digital atau kertas”.
Thomas Seifert mengatakan kepada surat kabar harian Austria, Die Presse, apa yang dipertaruhkan adalah “melestarikan semangat Wiener Zeitung.” (rus)