KABARIKA.ID, MAKASSAR–Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Rudianto Lallo mendorong dan memuji kerja-kerja Lembaga Dakwah Al Ishlah yang telah mengajarkan kebaikan hingga ke pelosok.
Legislator berjuluk “Anak Rakyat” menyampaikan dukungan tersebut saat menghadiri dan menyampaikan sambutan pada Halal Bihalal Lembaga Dakwah Al Ishlah Pusat Kota Makassar di Hotel Karebosi Primier, Ahad (7/5/2023).
Politisi Partai NasDem berlatar belakang pengacara itu akan terus mensuppor lembaga Dakwah Al Islah untuk semakin aktif menyampaikan pesan-pesan kebagaikan kepada seluruh warga.
Rudi mengakui kehadiran lembaga ini banyak berperan dalam mengedukasi masyarakat untuk senantiasa berbuat kebaikan.
Pemerintah, kata Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Kota Makassar harus berkontribusi kepada lembaga dakwah ini karena berperan besar dalam menjaga kedamaian.
Menurut Ketua IKA Kota Makassar yang terpilih secara aklamasi pada
Sabtu, 3 September 2022 di Pulau Samalona, melalui pesan-pesan dalam setiap dakwanya lembaga ini memberi banyak pengaruh.positif di masyarakat.
“Olehnya, saya selaku bagian dari pemerintah daerah respek dengan kehadiran lembaga ini,” kata Rudianto Lallo saat memberikan sambutan.
Rudi juga menyampaikan jika pemerintah harusnya terus berdampingan dengan lembaga ini. Kehadirannya tidak semata menyebarkan kebaikan, namun juga banyak mengedukasi masyarakat bagaimana cara berislam yang benar, mendidik masyarakat membaca Al-Quran dan menulis menggunakan huruf Arab (huruf hijaiyah).
“Yang di mana program itu adalah tanggungjawab pemerintah, makanya saya sampaikan terima kasih kepada lembaga ini yang terus bekerja dengan ikhlah membantu kami di pemerintahan, utamanya mereka hadir mengedukasi anak-anak kami agar tak terlibat dalam kriminal,” ujar Rudianto Lallo.
“Lembaga ini harus kita jaga, harus disupport, harus diperhatikan supaya syiar Islam terus berjalan,”tambah Rudianto Lallo.
Rudianto Lallo juga menyinggung kerja-kerja lembaga ini tak terlepas dari apa yang dilakukan oleh Karaeng Matoaya, Raja Tallo pertama yang memeluk agama Islam, yang dilakukannya bersama keluarganya pada 22 September 1605.
Karena edukasi dan dakwah yang dilakukan Karaeng Matoaya, maka tak lama kemudian, Raja Gowa Sultan Alauddin yang juga adalah kemenakannya ikut memeluk Islam, sehingga Islam kemudian menjadi agama resmi Kesultanan Makassar.
“Jadi kegiatan lembaga ini yang menyebarkan kebaikan sama dengan apa yang dilakukan Karaeng Matoaya pada 1906,” ungkap Rudi.
Jadi, tambah Anak Rakyat, berkat mereka kita semua memeluk agama islam, dia menjadi pintu masuknya islam di Makassar dan menyebar di Sulawesi Selatan. (***)