KABARIKA.ID, MAKASSAR – Tiga peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 16 Mei yang jatuh pada hari ini, kami nukilkan untuk memperluas literasi kesejarahan. Salah satu dari peristiwa itu terkait dengan perjuangan rakyat Indonesia pada tahun 1945.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
16 Mei 1929 – Academy Award yang Pertama
Upacara penganugerahan Academy Awards pertama diadakan pada 16 Mei 1929, dalam suatu acara makan malam pribadi di Hotel Hollywood Roosevelt dan dihadiri sekitar 270 orang. Kegiatan diawasi oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS).
Perayaan pasca-penganugerahan diadakan di Mayfair Hotel. Ada 15 piala dianugerahkan untuk menghormati seniman, sutradara, dan para pekerja industri perfilman pada saat itu atas karya mereka selama periode 1927–1928.
Pemenang diumumkan ke media tiga bulan sebelumnya. Hal tersebut diubah pada upacara penghargaan kedua pada tahun 1930. Sejak saat itu, selama sisa dekade pertama, hasilnya diberikan kepada surat kabar untuk diterbitkan pada pukul 11:00 malam pada malam penghargaan.
Metode ini digunakan sampai tahun 1940, ketika Los Angeles Times mengumumkan para pemenang sebelum upacara dimulai. Mulai 1941 Akademi menggunakan amplop tertutup untuk mengumumkan nama-nama pemenangnya.
Academy Award atau disebut juga piala Oscar adalah penghargaan film Amerika untuk menghargai karya dalam industri film. Berbagai kategori pemenang diberikan penghargaan berupa sebuah salinan patung oleh Academy Award of Merit, yang lebih dikenal dengan julukan Oscar.
Upacara penghargaan ini pertama kali ditayangkan di televisi pada tahun 1953, dan hingga sekarang disiarkan secara langsung lebih dari 200 negara. Piala Oscar adalah upacara penghargaan paling tua.
Di samping itu, juga ada Emmy Award untuk penghargaan acara televisi, Tony Award untuk penghargaan teater, dan Grammy Award untuk penghargaan dalam industri musik, yang diselenggarakan setelah adanya Academy Awards.
Dalam sejarahnya penghargaan ini diberikan tiga bulan setelah tahun baru, untuk menghormati prestasi dan karya dalam industri film pada tahun sebelumnya. Sebagai contoh, 12 Years a Slave dianugerahi Best Picture pada tahun 2013, meskipun penghargaan Oscar diselenggarakan pada tahun 2014.
16 Mei 1945 – Beberapa Tentara Peta Dihukum Mati
Sebuah peristiwa bersejarah dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beberapa tentara PETA dihukum mati oleh tentara Jepang akibat pemberontakan di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi pada 14 Februari 1945.
PETA dibentuk oleh bala tentara Jepang di Indonesia pada bulan Oktober 1943. Mereka merekrut pemuda Indonesia untuk dijadikan tentara teritorial guna mempertahankan Jawa, Bali, dan Sumatera jika pasukan sekutu tiba.
Nurani komandan muda itu tersentak melihat penderitaan rakyat yang diakibatkan perlakuan tentara Jepang. Kondisi Romusha atau orang yang dikerahkan untuk kerja paksa membangun perbentengan di pantai sangat menyedihkan. Banyak yang mati akibat kelaparan dan penyakit disentri tanpa diobati.
Para prajurit PETA juga geram melihat tindakan tentara Jepang yang melecehkan wanita-wanita Indonesia.
Pertemuan rahasia digelar sejak September 1944. Supriyadi merencanakan aksi itu bukan hanya pemberontakan tetapi sebuah revolusi. Para pemberontak itu menghubungi Komandan Batalyon di wilayah lain untuk sama-sama mengangkat senjata. Mereka juga berniat menggalang kekuatan rakyat.
Dalam waktu singkat Jepang mengirimkan pasukan untuk memadamkan pemberontakan itu. Para pemberontak terdesak. Difasilitasi dinas propaganda Jepang, Kolonel Katagiri menemui Shodancho Muradi, salah seorang pentolan pemberontak. Katagiri meminta seluruh pasukan pemberontak kembali ke markas batalyon.
Pemberontakan tidak sesuai rencana. Supriyadi gagal menggerakkan satuan lain untuk memberontak dan rencana ini terbukti telah diketahui Jepang. Akibatnya, sebanyak 78 orang perwira dan prajurit ditangkap dan dipenjara.
Sebanyak enam orang divonis hukuman mati di Ancol pada 16 Mei 1945, enam orang dipenjara seumur hidup, dan sisanya dihukum sesuai dengan tingkat kesalahan.
16 Mei 2018 – Penetapan Hari Cahaya Internasional
Hari Cahaya Internasional atau International Day of Light diperingati setiap 16 Mei setiap tahunnya untuk merayakan kontribusi cahaya dan teknologi berbasis cahaya yang telah memberikan banyak manfaat dalam berbagai bidang kehidupan di bumi.
Peringatan Hari Cahaya Internasional ditetapkan dan diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dikelola oleh Program Ilmu Dasar Internasional UNESCO (IBSP).
Menurut situs National Day of Calendar, peringatan Hari Cahaya Internasional bermula dari keberhasilan International Year of Light and Light-based Technologies 2015. Ini menjadi latar belakang UNESCO memutuskan untuk menyelenggarakan hari yang didedikasikan untuk cahaya.
Hari Cahaya Internasional pertama kali diperingati secara resmi pada 16 Mei 2018. Tanggal 16 Mei dipilih sebab menandai peringatan keberhasilan operasi laser pertama. Fisikawan dan insinyur Amerika, Theodore Maiman dikreditkan untuk menemukan laser. Dia menembakkan laser pertama pada 1960.
Menurut UNESCO, sejak dimulai pada 2018, lebih dari 2.000 kegiatan dan acara peringatan Hari Cahaya Internasional telah berlangsung di lebih dari 100 negara, bahkan sampai ke luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Tahun 2023 menjadi perayaan keenam Hari Cahaya Internasional oleh UNESCO. Ini merupakan salah satu acara sains yang paling ditunggu-tunggu dalam kalender global peringatan PBB.
Tujuan Hari Cahaya Internasional adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran akan pentingnya cahaya dan teknologi berbasis cahaya beserta manfaatnya bagi berbagai bidang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi.
Menurut Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, pemahaman tentang cahaya memungkinkan kita untuk mencapai kemajuan ilmiah dan teknologi terbesar.
Berikut ini beberapa manfaat cahaya bagi kehidupan:
Cahaya lampu digunakan untuk menerangi ruang, seperti rumah dan kantor, sedangkan sinar UV digunakan dalam fototerapi untuk mengobati penyakit tertentu.
Energi ultraviolet digunakan untuk membasmi bakteri dan virus dari udara dan air.
Cahaya digunakan dalam jaringan serat optik, yang membantu mengirimkan informasi.
Lampu sangat penting untuk keselamatan, seperti lampu depan untuk kendaraan dan lampu lalu lintas.
Cahaya juga digunakan di banyak barang rumah tangga, seperti televisi, microwave, dan ponsel.
Cahaya alami membantu tanaman tumbuh dan memberikan banyak manfaat kesehatan bagi manusia.
Tanpa cahaya, planet kita hanya akan menjadi tempat yang dingin dan tandus. Memang, di mana ada cahaya, sering kali ada kehidupan yang berkelimpahan. Namun cahaya lebih mewakili kemanusiaan. Cahaya sejalan dengan pengetahuan; itu adalah lensa untuk melihat dan memahami dunia. (emrus)