KABARIKA.ID, JAKARTA-Bertempat di Aula Lantai 9 Gedung Nindya Karya, Senin (22/4), dilaksanakan prosesi Penyerahan Ijazah Profesi Insinyur kepada wisudawan yang berasal dari PT.Nindya Karya dirangkaikan dengan sharing session bertema Sinergitas Industri, Perguruan tinggi, dan Organisasi Profesi dalam Meningkatkan Produktivitas Industri Kontruksi Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara ini dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Eng. Ir. Muhammad Isran Ramli, ST., MT, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU, jajaran Direksi, General Manager/Senior Vice President, Manager/Vice President PT.Nindya Karya.
Dalam kata sambutannya melalui online meeting zoom, Rektor Universitas Hasanuddin, Prof.DR.Jamaluddin Jompa, Msc menyatakan rasa salut dan apresiasi kepada PT.Nindya Karya sebagai BUMN Konstruksi terkemuka di Indonesia yang memberikan kesempatan kepada karyawan-karyawannya untuk mendapatkan gelar Insinyur Profesional melalui Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
“Ini menunjukkan komitmen PT.Nindya Karya untuk senantiasa memberikan kontribusi terbaik, lewat kompetensi terukur dan terpercaya jajaran karyawannya dalam melaksanakan kegiatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur melalui program profesi Insinyur di Unhas. Mari terus tingkatkan kolaborasi seperti ini dan juga profesionalitas keinsinyuran,”tambah Prof.Jamaluddin Jompa yang juga adalah Ketua PII Wilayah Sulawesi Selatan ini dengan nada optimis.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU menyatakan, saat ini, menurut catatan FDTI, hingga Januari 2022 jumlah lulusan ST di seluruh Indonesia adalah 1.451.000. Di luar angka tersebut, setiap tahun pertambahan ST baru yang baru diluluskan sekitar 27.000 ST. Jadi yang menjadi tantangan nyata di depan kita adalah bagaimana kita dapat meng-Insinyur-kan (tentunya dengan standar kualitas yang tinggi sesuai tuntutan kompetisi global) ratusan ribu atau bahkan jutaan ST tersebut.
“Belum lagi”, imbuh Danis,”kita bicara tentang jumlah engineer/ST yang semestinya kita miliki untuk 270 juta penduduk Indonesia. Pada saat ini kita masih berada di posisi papan bawah di antara tetangga-tetangga kita di Asia (Indonesia 5.300 engineer per juta penduduk; Vietnam 9.000 engineer dan Korea sudah di atas 20.000 engineer per juta penduduk)”.
“Oleh karena itu saya mengajak PSPPI Universitas Hasanuddin untuk bekerja keras, berinovasi, dan selalu berikhtiar mengupayakan agar bisa menggembleng dan mencetak lebih banyak Insinyur dengan kualitas yang semakin hari semakin baik. Saran singkat saya untuk ini “tingkatkanlah kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain”,pungkasnya bersemangat.
Direktur Utama PT.Nindya Karya, Haedar.A.Karim menegaskan perusahaan yang dipimpinnya untuk terus berkomitmen melanjutkan program profesi insinyur kepada para karyawan Nindya Karya bekerjasama dengan Program PSPPI Unhas.
“Pada batch pertama kita telah mengirim 68 orang karyawan dan telah diwisuda sebagai Insinyur Profesional periode lalu. Kita akan merencanakan untuk mengirimkan batch berikutnya sampai sekitar 300-an lebih karyawan Nindya Karya berlatar belakang Sarjana Teknik saat ini bisa meraih Insinyur Profesional, bahkan kami mendorong mereka untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi profesional berskala global agar dapat bersaing secara kompetitif,”ucap Haedar yang disambut tepukan riuh hadirin.
Penyerahan Ijazah Profesi Insinyur untuk karyawan Nindya Karya diserahkan secara simbolis oleh Ketua Umum PII dan Dekan Fakultas Teknik Unhas kepada 7 orang yaitu Direktur Utama Haedar.A.Karim, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Moeharmein Zein Chaniago, Direktur Utama PT.Nindya Beton Okven Ronaldo, Senior Vice President Supply Chain Management Haryanto, Senior Vice President Infra-1 Bambang Asmoro, General Manager Divisi Property Andri Suhendar dan Sekretaris Perusahaan Taufik Hidayat.***