KABARIKA.ID, MAKASSAR- Aplikasi Pusaka Superapps yang dikembangkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), mengantarkan 52 ribu siswa madrasah dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel memecahkan rekor dunia.
Menggunakan menu Al-Qur’an yang terdapat dalam aplikasi Pusaka, para siswa yang berasal dari 24 kabupaten/kota di Sulsel berhasil melakukan khataman Al-Qur’an secara massal.
Pemberian penghargaan rekor dunia ini disampaikan Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), Paulus Pangka kepada Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni pada acara puncak Bulan Pendidikan Merdeka Belajar di hotel dalton Makassar, Selasa (30/05/2023).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, A. Aslam Patonangi, Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni berserta jajaran, Ketua MUI Sulsel Prof. Najamuddin bersama pimpinan majelis agama-agama, Ketua DWP Kanwil Kemenag, para penyuluh, penghulu dan Kepala Madrasah dan Kepala KUA Kecamatan seluruh Kota Makassar.
Sebelumnya, pada Senin (29/05/2023) malam telah dilaksanakan khataman Al-Qur’an secara massal yang berlangsung hybrid dari 24 kabupaten/kota di Sulsel. Kegiatan ini dibuka oleh Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme dan Pesantren, Nuruzzaman.
Nuruzzaman mengatakan, Menteri Agama mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama bekerja sama dengan Pemprov Sulsel ini.
“Kakanwil menginisiasi untuk melakukan kegiatan khatam Al-Qur’an dengan jumlah 52 ribu orang dan menggunakan aplikasi Superapp Pusaka. Ini sesuatu yang luar biasa dan baru kali ini terjadi di Indonesia,” ucap Gus Nuruzzaman, saat membacakan sambutan tertulis Menteri Agama.
Kegiatan khatam Al-Qur’an ini merupakan bagian dari kegiatan memperingati hari Pendidikan Nasional. “Maka pesan Menteri Agama, jangan hanya selesai pada khatmil Qur’an saja. Betul membaca Al-Qur’an itu mendapatkan pahala, betul mendengarkan orang membaca Al-Quran itu dengan khidmat dan khusuk, juga mendapatkan pahala, tetapi tidak hanya selesai pada mendengarkan dan membaca saja,” ujar Nuruzzaman.
Ia juga menegaskan bahwa pentingnya pendidikan agama agar kita dapat mengaplikasikan pembacaan Al-Qur’an ini pada kehidupan pribadi sebagai umat Islam, dan menjadikan Al-Qur’an menjadi jalan hidup bagi umat Islam.
Hal senada disampaikan oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemprov Sulsel, A. Aslam Patonangi. Menurutnya, kegiatan khataman Al-Qur’an yang diikuti puluhan ribu siswa ini menjadi tanda munculnya generasi-generasi Qur’ani di Sulsel.
“Kita juga patut memberikan apresiasi kepada para guru, ustadz dan ustadzah yang secara serius dan konsisten dalam membina para santri tahfidz atau penghafal Al- Qur’an. Saya sangat bangga dengan tekad para guru tahfidz yang secara ikhlas dan istiqamah membimbing para calon kader yang akan terus menghidupkan dan membumikan Al-Qur’an, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutur A. Aslam.
Mantan Bupati Pinrang dua periode ini berharap, dengan lahirnya anak-anak para penghafal Qur’an di Sulsel, akan memiliki calon-calon generasi Qur’ani yang mampu menjaga dan memelihara kemurnian Al-Qur’an.
“Insya Allah ke depan Sulsel akan bertaburan para penghafal Al-Qur’an yang bisa mengalirkan rahmat dan karunia bagi pembangunan di Sulsel. Saya berharap kelahiran para tahfidz ini bisa menjadikan Sulsel sebagai lumbung hafiz Qur’an dan hafiz Hadits, sehingga Sulsel bisa menjadi rujukan sebagai tempat lahirnya bibit-bibit hafiz-hafiz Qur’an,” tandas A. Aslam. (Kemenag/rs)