KABARIKA.ID. KOLAKA–Ketua Umum IKA Universitas Hasanuddin Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P menginspirasi dan memotivasi para pelaku UMKM di Kolaka, Ahad (4/6/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Owner PT. Tiran yang kini aktif melakukan kerja-kerja sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama pelaku bisnis UMKM ini mengungkap berbagai cara naik kelas bertumbuh secara eksponensial.
Dimoderatori penggiat ekonomi dan pengembangan pribadi Marlina Abu, ST, ia menyampaikan proses sukses dirinya dengan lugas karena Andi Amran adalah pelaku dari apa yang disampaikannya.
“Saya yakin UMKM akan berhasil kalau penyampaian ini dijalankan karena saya adalah evidence (bukti) sehingga yang saya ceritakan adalah pengalaman yang sudah terbukti,” ungkap Amran di hadapan tiga ratusan lebih peserta.
Kegiatan bertema UMKM Naik Kelas Tumbuh Eksponensial ini telah memicu andrenalin pelaku UMKM yang hampir 100 persen perempuan.
Mengapa sektor UMKM ini dimotori ibu-ibu? Karena kata Andi Amran, ibu-ibu berbisnis dengan kalbu. Sensor bisnisnya peka, sehingga bisa membaca gerak tubuh alam.
“Ini adalah the power of ina-ina,” kata Amran, yang disambut tepuk meriah. Ina adalah padanan kata dalam bahasa lokal yang berarti ibu. Biasa disebut sebagai ibu ina, sapaan bagi wanita yang telah melahirkan.
Menteri Pertanian RI periode 2014 – 2019 ini mengajak pelaku UMKM untuk naik kelas dan tumbuh eksponensial karena keduanya terbilang gampang.
“UMKM tumbuh eksponensial itu gampang. UMKM naik kelas juga enteng,” ungkapnya.
Persoalannya, lanjut Amran adalah apakah pelaku bisnis UMKM bisa mengubah mindset atau berpikir.
Apakah mereka memiliki karakter yang kuat, produk yang baik, perilaku yang responsif serta menyenangkan dan menghargai nilai-nilai spritual.
“Perilaku, misalnya apakah bisa bangun pagi dan sudah berkegiatan di awal hari, sebelum matahari terbit?” tanya Amran.
Pengusaha tambang ini juga menjelaskan dan mereview produk salah satu UMKM sebagai contoh, mulai dari packaging, penampilan produk dan cita rasa produk hingga cara menjualnya.
“Maaf kalau menjual produk jangan lupa pakai bedak atau kosmetik. Poles-poles dan menawarkan produk dengan ramah. Pembeli disapa dengan sopan. Beri penghargaan kepada konsumen,” katanya.
Amran memotivasi peserta yang tampak semakin penasaran dengan kiat-kiat suksesn yang diungkap secara gamblang.
Kegagalan bagian dari sukses, gagal itu beton dan pondasi untuk sukses.
“Kalau tahan, makin banyak gagal akan semakin sukses. Tidak ada orang sukses yang tidak pernah gagal,” katanya.
Yang penting pula jangan pernah menggores perasaan orang tua, terutama ibu.
“Kalau hatinya tergores dan belum dimaafkan, maka tinggalkan pekerjaan ini. Semua yang sampaikan tidak akan berhasil,” katanya.
Saking menariknya tak terasa dua jam lebih telah berlalu sehingga hanya ada dua peserta yang bisa berinteraksi, yakni UMKM yang konsen pada kakao dan akan mendapat suntikan dana dari investor serta UMKM abon ikan tanpa minyak.
Ketua Umum IKA Unhas harus segera kembali ke Kendari karena kegiatan lain telah menanti, yakni pelantikan tujuh pengurus IKA Unhas Kabupaten/kota di hotel Claro. (***)