KABARIKA.ID, MAKASSAR – Bantu UMKM di Sulsel tumbuh eksponensial secara berkualitas, IKA Unhas dan AAS Foundation dengan menggandeng BSN Sulsel, menggelar kegiatan Sosialisasi Standardisasi dan Program SNI Bina-UMKM, besok pagi, Rabu (12/07/2023), bertempat di AAS Building lantai 1, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
Rapat pemantapan teknis pelaksanaan kegiatan tersebut, berlangsung pagi tadi, Selasa (11/07/2023), di AAS Building lantai 3, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Rapat dipimpin oleh Direktur AAS Foundation, Resky Mulyadi.
Hadir dalam rapat tersebut Kepala Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi Nasional (KLT BSN) Sulsel, Ahmad Hawari Assufi bersama seorang staf, dari PP IKA Unhas hadir, Husba Phada, Mursalim Tawang, Ahmad Basir, Muhammad Ruslan, Mismaya Alkhaerat, dan Misda. Juga hadir dari Bina UMKM.
Kegiatan sosialisasi ini dikhususkan kepada pelaku UMKM yang telah menjadi binaan IKA Unhas dan AAS Foundation, dan bergerak di bidang produksi olahan makanan dan minuman dengan pasar retail atau eceran.
Panitia menargetkan maksimal 100 pelaku UMKM sebagai peserta. Menurut informasi panitia, kuota 100 peserta telah terpenuhi sejak pagi tadi.
Kegiatan Sosialisasi Standardisasi dan Program SNI Bina-UMKM dari BSN ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada para pelaku UMKM mengenai pentingnya standar produk yang dihasilkan, sebagai jaminan kualitas.
Menurut Kepala KLT BSN Sulsel, Ahmad Hawari Assufi, para peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan kurasi yang dapat difasilitasi untuk mendapatkan label SNI pada produk mereka.
“Kita sosialisasikan dulu tentang SNI. Tindak lanjutnya, hari itu juga akan kita demokan bagaimana cara memperoleh label SNI,” ujar Hawari.
Sementara itu, Direktur AAS Foundation Resky Muliadi mengatakan, bahwa masalah utama UMKM di Sulsel selama ini bukanlah persoalan SNI, tetapi akses permodalan ke perbankan.
“UMKM masih sulit mendapatkan permodalan dari bank. UMKM kita kebanyakan berakhir di pameran, dan pelaksana pameran harus membeli produknya,” ujar Eky, panggilan akrab Resky Muliadi.
Meski demikian, para pelaku UMKM juga penting untuk memahami mengenai standardisasi produk yang ditandai dengan label SNI (Standar Nasional Indonesia).
Apalagi BSN Sulsel bersedia memfasilitasi UMKM yang telah terkurasi dan dinyatakan layak untuk mendapatkan label SNI.
Tentu saja produk UMKM yang telah memiliki SNI akan menambah kepercayaan konsumen mengenai kualitas produk yang dihasilkan itu.
Produk yang telah memiliki label SNI juga semakin berpeluang untuk memasuki pasar retail besar, termasuk market place yang kini menjadi tren cara berbelanja online yang makin digandrungi semua kalangan.
Kegiatan yang dilakukan oleh IKA Unhas dan AAS Foundation bersama BSN Sulsel ini, merupakan lanjutan dari kegiatan Bina UMKM dan Business Matching beberapa bulan lalu.
Hal ini merupakan implementasi dari komitmen kuat dan dukungan penuh dari Ketua Umum PP IKA Unhas, Dr Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. agar UMKM Sulsel tumbuh secara eksponensial.
Dan tentu saja tumbuh secara eksponensial secara berkualitas dan serempak. (rus)