KABARIKA.ID, MAKASSAR – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan Unhas menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) Cerdas Digital Satukan Bangsa, dan Sosialisasi Kompetisi Menulis Esai Perempuan Perdamaian”, Rabu (12/07/2023), di Ruang Senat Gedung Rektorat Lantai 2, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengawali kegiatan, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Alumni, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih atas kolaborasi yang dilakukan.

Ia berharap, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi antara perguruan tinggi dan FKPT sebagai bagian terdepan di masyarakat dalam upaya pencegahan terorisme.

“Kita juga mengharapkan melalui kegiatan ini akan mendorong masyarakat, khususnya para perempuan untuk lebih bijaksana dalam memahami kondisi terkini dan fakta di lingkungan sekitar, sehingga dapat mengaplikasikan pemahamannya kepada keluarga dan lingkungan terdekat sebagai daya cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme, baik di dalam kehidupan nyata maupun media sosial,” jelas Prof. Farida.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Alumni, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum., dan Direktur Pencegahan BNPT RI, Prof. Dr. H. Irfan Idris, M.A. foto bersama dengan para narasumber. (Foto: Humas Unhas)

Sementara itu, Prof. Dr. H. Irfan Idris, M.A. selaku Direktur Pencegahan BNPT RI dalam sambutannya juga memberikan apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah untuk berbagi informasi dan pemahaman bersama tentang upaya pencegahan aksi terorisme dan radikalisme.

Ia menambahkan, perempuan memiliki peranan penting dalam mendukung upaya pencegahan aksi terorisme dan radikalisme.

Salah satu cara yang dinilai efektif adalah pemahaman dan kecakapan digital sebagai upaya pencegahan perkembangan paham radikal dan terorisme dengan pendekatan lunak dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya para perempuan melalui transformasi pengetahuan.

“Terorisme adalah kejahatan serius yang perlu kita atasi bersama-sama, melalui perempuan sebagai madrasah pertama dalam keluarga, kita harapkan bergerak bersama melakukan berbagai upaya pencegahan termasuk pemanfaatan transformasi digital dengan menyebarluaskan narasi yang bisa menjadikan teladan bagi yang lainnya,” jelas Prof Irfan.

Materi yang disajikan dalam kegiatan sosialisasi ini adalah, Kebijakan dan Strategi Pelibatan Perempuan dalam Konsep Pentahelix Penanggulangan Terorisme; Peran Perempuan dalam Pencegahan Radikalisme dalam Keluarga dan Lingkungan Melalui Kearifan Lokal dan Media Sosial; dan materi Cerdas Digital Satukan Bangsa. (*/rs)