KABARIKA.ID, MALAYSIA – Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) menggelar kegiatan internasional bertajuk International Conference on Global Education X.
Kegiatan ini dibuka oleh Profesor Dr. Mohd. Mahzan Awang selaku tuan rumah dan panitia pelaksana, di UKMShape kampus Universiti Kebangsaan Malaysia, Kamis (27/07/2023).
Konferensi nternasional bertema, “Empowerment Quality of Education for Sustainable Madani Society”, dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai negara di Asia dengan mempresentasikan lebih dari 50 makalah yang disajikan secara hybrid oleh berbagai pemateri dari seluruh Asia.
Konferensi yang akan berlangsung hingga 29 Juli 2023 ini, menampilkan tiga pembicara kunci dari tiga negara usai pembukaan pada hari pertama. Mereka adalah Dato’ Sri Dr. Hj. Irmohizam Ibrahim dari Malaysia, Associated Professor Dr Ahlam Neamah Lafta dari Irak, dan Prof Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si dari Indonesia.
Sementara dari jajaran pemateri yang kebanyakan adalah akademisi dan praktisi, salah satu di antaranya adalah akademisi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unhas.
Mereka adalah Dr. Hasrullah, MA dan Nosakros Arya. Mereka berdua memaparkan temuan penelitian mereka tentang hubungan antara literasi digital, keterlibatan media sosial (Medsos), dan partisipasi politik di Indonesia.
Hasrullah dan Arya menyoroti pentingnya literasi digital dan keterlibatan Medsos dalam mempengaruhi efikasi diri politik, yaitu keyakinan seseorang tentang kemampuannya untuk berpartisipasi dalam aktivitas politik.
Teori ini mengacu pada gagasan Albert Bandura tentang efikasi diri, yang menggarisbawahi bagaimana peningkatan literasi digital dan keterlibatan Medsos dapat meningkatkan efikasi diri politik dan, oleh karena itu, mempengaruhi tingkat partisipasi politik seseorang.
Dalam penelitian mereka, efikasi diri politik didefinisikan sebagai keyakinan responden tentang kemampuan mereka untuk menggunakan Medsos atau platform digital lainnya untuk mengakses informasi politik, memahami isu politik, berpartisipasi dalam diskusi atau aktivitas politik online, dan mempengaruhi proses politik melalui partisipasi mereka.
“Literasi digital dan media sosial engagement telah membuka pintu baru bagi partisipasi politik di Indonesia. Hal ini membantu masyarakat untuk memahami isu politik dan berpartisipasi dalam diskusi politik secara aktif,” urai Arya.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bagaimana literasi digital dan Medsos dapat menjadi alat yang kuat untuk mempengaruhi partisipasi politik, tidak hanya di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga di negara-negara lain yang menganut ideologi demokrasi.
Hasrullah dan Sudirman Karnay selaku ketua Departemen Komunikasi Unhas telah berhasil mengangkat reputasi ilmu komunikasi di Unhas, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kancah internasional. (hs/rs).