KABARIKA.ID, MADINAH – Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M di Daerah Kerja (Daker) Madinah telah berakhir. Hal itu ditandai dengan keberangkatan kelompok terbang (kloter) 88 Embarkasi Surabaya (SUB 88).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada tiga kloter yang berangkat dari Madinah ke Indonesia pada hari terakhir pemulangan dari Hotel Madinah, hari ini, Jumat (4/08/2023). Ketiganya berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB), yaitu: SUB 86 dengan 356 jamaah (keluar dari hotel di Madinah sekitar pukul 07.00 WAS-Waktu Arab Saudi); SUB 87 dengan 357 jamaah (keluar hotel sekitar pukul 16.05 WAS); dan SUB 88 dengan 327 jamaah (keluar dari hotel sekitar pukul 20.10 WAS).

“Alhamdulillah, seluruh kloter jamaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua, hari ini sudah meninggalkan hotel di Madinah. Mereka diberangkatkan menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) untuk selanjutnya terbang ke Surabaya,” ujar Zaenal Muttaqin, Kepala Daerah Kerja Madinah di Madinah, Rabu (3/08/2023).

Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin, memberikan penjelasan tentang pemulangan Kloter terakhir jamaah haji Indonesia kembali ke Tanah Air. (Foto: PPIH)

Pemulangan Kloter terakhir ini menandai berakhirnya operasional haji Indonesia di Madinah.

“Hal ini sekaligus menandai berakhirnya operasional ibadah haji 2023 di Daker Madinah. Untuk kloter terakhir, SUB 88, akan terbang pada 4 Agustus dini hari waktu setempat,” ujar Zaenal .

Zaenal Muttaqin bersyukur, seluruh operasional haji berjalan lancar. Selama di Madinah, jemaah dapat menjalankan ibadah di Masjid Nabawi serta berziarah ke beberapa tempat.

“Untuk memfasilitasi jamaah haji gelombang kedua ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji atau PPIH Arab Saudi telah menyiapkan 100 hotel dengan total 111.457 kapasitas. Semuanya berada di wilayah markaziah dengan jarak terdekat 15 meter dan terjauh sekitar 600 meter dari Masjid Nabawi,” lanjut Zaenal.

Sebagaimana jamaah gelombang pertama, kata Zaenal, mereka yang tiba pada gelombang kedua juga tinggal selama delapan sampai sembilan hari di Madinah. Mereka beribadah di Masjid Nabawi sebelum pulang ke Tanah Air.

Selama di Kota Nabawi, jamaah mendapat layanan katering tiga kali makan sehari. “PPIH Arab Saudi telah mendistribusikan 2.891.703 boks katering kepada jamaah haji Indonesia yang tiba di Madinah pada gelombang kedua atau setelah fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” jelas Zaenal.

Kedatangan jamaah haji Indonesia gelombang kedua dari Makkah ke Madinah berlangsung sejak 10 Juli 2023. Proses kedatangan ini berlangsung hingga 25 Juli 2023.

Sementara proses pemulangan jamaah haji gelombang kedua dari Madinah ke Tanah Air, berlangsung sejak 19 Juli hingga 4 Agustus 2023.

“Kita telah siapkan lebih dari 2.500 bus untuk trip Makkah ke Madinah. Jumlah yang hampir sama kita siapkan untuk trip Madinah ke Bandara AMAA Madinah untuk mengantar kepulangan jamaah ke Tanah Air,” tandas Zaenal.

Sampai dengan hari terakhir, kata Zaenal, masih ada 38 jamaah haji Indonesia yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi di Madinah.

Selain itu, juga masaih ada 31 jamaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi di Makkah dan delapan jamaah di Rumah Sakit Arab Saudi di Jeddah. Mereka akan terus dirawat hingga tenaga medis mengizinkan untuk pulang ke Tanah Air.

“Karena operasional haji di Daker Madinah sudah berakhir, maka proses pemantauan terhadap kondisi jamaah yang masih menjalani perawatan akan diserahkan kepada pihak KJRI di Jeddah. Jamaah yang sudah mendapatkan izin kelayakan terbang, akan dipulangkan ke Tanah Air,” papar Zaenal.

Seluruh anggota PPIH berharap, seluruh jamaah haji Indonesia mendapat haji yang mabrur. “Semoga semua jamaah haji Indonesia meraih kemabruran. Aamiin,” harap Zaenal. (rus)