KABARIKA.ID, MAKASSAR – Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Konferensi Internasional bertajuk The 3rd Biennial Conference of Tropical Biodiversity (BCTB 2023) dengan mengusung tema, “Biodiversity and Governance for Environment Valorization to Mitigate Climate Change”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan berlangsung pada Selasa (8/08/2023) di Hotel Aston Makassar.

Narasumber berasal dari berbagai negara, yakni Prof. Ts. Mohd. Nazip Suratman, Ph.D. dari Faculty of Applied Sciences Associate Fellow, Institute for Biodiversity & Sustainable Development Universiti Teknologi MARA, UiTM Malaysia; Prof. Dr. Martin Zimmer dari Zentrum für Marine Tropenforschung, Germany; Prof. Dr. Takahiro Fujiwara dari Forest Environmental Sciences, Kyushu University, Kyushu, Japan; Dr. Christina Griffin dari Agrarian Change and Climate Change Adaptation, The University of Melbourne, Melbourne, Australia; dan Dr. Peter Christian Speldewinde dari Biostatistics and Ecology, University of Western Australia, Perth, Australia.

Ketua Panitia The 3rd Biennial Conference Tropical Biodiversity (BCTB 2023) Fakultas Kehutanan, Andang Suryana Soma, S.Hut., M.P., Ph.D. dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada panitia atas kerja keras dan kerja samanya sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik.

“Terima kasih juga kami ucapkan atas dukungan dari beberapa sponsor yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, dan para partisipan yang hadir pada konferensi internasional kali ini. Saya berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan ilmu baru terkait keanekaragaman hayati dan tata kelola valorisasi lingkungan untuk perubahan iklim,” jelas Andang

Panitia dan para peserta konferensi internasional The 3rd Biennial Conference of Tropical Biodiversity (BCTB 2023), foto bersama usai kegiatan berlangsung. (Foto: Humas Unhas)

Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan Unhas Dr. Ir. A. Mujetahid M., S.Hut., M.P., IPU. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada narasumber dan peserta kegiatan BCTB yang hadir, baik secara online maupun secara offline.

“Apresiasi tertinggi bagi narasumber atas kesediaannya hadir pada kegiatan ini dan saya berharap informasi yang disampaikan oleh masing-masing narasumber menjadi solusi dalam menangani mitigasi perubahan iklim melalui keanekaragaman hayati dan tata kelola valorisasi lingkungan,” jelas A. Mujetahid.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis, Prof. Dr. Eng. Ir. Adi Maulana, S.T., M.Phil. dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Fakultas Kehutanan Unhas atas terlaksananya kegiatan BCTB 2023.

“Selamat kepada Fakultas Kehutanan Unhas atas terlaksananya kegiatan BCTB tahun 2023, besar harapan kami kegiatan ini bisa memberikan dampak yang positif bagi pengelolaan kehutanan dalam menghadapi mitigasi untuk perubahan iklim,” jelas Prof. Adi Maulana.

Lebih lanjut, Prof. Adi mengatakan bahwa mitigasi dapat diatasi dengan pengelolaan sampah dan limbah khususnya menurunkan emisi gas metana. Serta pengelolaan bangunan dan lingkungan hemat energi.

Usai sambutan, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas secara resmi membuka kegiatan Konferensi Internasional BCTB 2023.

Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber.

Dr. Christina Griffin sebagai salah satu narasumber menjelaskan, mitigasi perubahan iklim (climate change mitigation) merupakan tindakan untuk menghindari dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sementara adaptasi perubahan iklim (climate change adaptation) adalah tindakan untuk menyesuaikan diri dengan konsekuensi perubahan iklim saat ini dan di masa depan.

“Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan mengenai cara petani kecil Kecamatan Maros dalam mengantisipasi dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim, adalah melakukan perluasan infrastruktur, memperluas potensi wisata dan menanam tanaman komoditas,” jelas Dr. Christina.

Beberapa dampak perubahan iklim terhadap petani kecil pertanian yakni, banjir yang menyebabkan gagal panen, pola cuaca yang kurang diprediksi dan intrusi air asin ke sawah. (*/rus)