KABARIKA.ID, GOWA–Ribuan pendaki melaksanakan upacara di puncak dan kaki gunung Bawakaraeng memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejak tanggal 15 Agustus 2023, para pendaki dan penggiat alam atau apapun nama komunitas mereka, mulai berdatangan di kaki gunung Bawakaraeng.

Gunung Bawakaraeng (2.600mdpl) merupakan magnet tersendiri dari para Pencinta Alam untuk melaksanan Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Beberapa jalur yang berada di kaki gunung. Tercatat jumlah pendaki yang melalui jalur lembanna 897 orang. Jalur Tasoso 461 orang
Lembah Ramma 684 orang
Dan Ribuan penggiat alam dan penikmat alam berada di Hutan Pinus Dusun Lembanna Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa.

Khusus yang berada di Lembanna melaksanakan upacara di Lapangan Camping Ground Hutan Pinus bersama BKSDA Sulawesi Selatan.

Sebagai Inspektur Upacara Ir. Djusman kepala Balai Besar bksda Sulawesi Selatan Kolaborasi Peduli Lingkungan di mana di dalamnya bergabung ratusan komunitas peduli lingkungan Gunung Bawakaraeng.

Dalam Upacara tersebut Kepala Balai Besar Bksda Sulawesi Selatan membacakan Sambutan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc yang mengingatkan, secara global Kawasan ASEAN merupakan salah satu yang paling rentan terhadap dampak negatif dari
perubahan iklim.

Kehilangan keanekaragaman hayati, peningkatan permukaan laut, dan gelombang panas adalah tiga efek perubahan iklim di laut yang paling dirasakan di ASEAN.

Oleh karena itu forum ASEAN ini penting dalam relevansi tugas fungsi jajaran KLHK pada konteks saat ini. Pertemuan ke-34 ASOEN dan pertemuan terkait merupakan agenda penting untuk memperkuat komitmen Indonesia untuk planet yang lebih baik.

Indonesia mengajak
negara anggota ASEAN untuk menegaskan kembali keteguhannya, melakukan upaya terbaik dalam mengatasi perubahan iklim dengan tindakan yang kuat dan efektif, yang mencerminkan kesetaraan.

“Untuk itu, dalam kesempatan yang baik ini saya mengajak seluruh pemangku kepentingan, untuk kita dapat bersama bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran ataupun kegiatan nyata di lapangan, untuk menyukseskan pembangunan lingkungan hidup dan
kehutanan menuju Indonesia Maju,” kata Djusman

Kolaborasi Peduli Lingkungan yang di Inisiasi Forum Sul Sel Peduli, di mana kegiatan ini melakukan Penanaman 1000 pohon (jenis, Mahoni, Nyato, dan Tatebuya ) dengan Air tanaman, serta menyerahkan kantong sampah ke pendaki gunung untuk menurunkan sampah mereka, atau sampah yang mereka temukan di Gunung Bawakaraeng.
(Maya Alkhaerat )