KABARIKA.ID, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) terpilih menjadi satu dari 10 universitas di Indonesia yang terpilih untuk penyelengaaran “Patent Examiners Go to Campus” yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia. Kegiatan berlangsung di Aula LPMPP Unhas, Selasa (22/08/2023).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Administrasi Kekayaan Intelektual Unhas, Dr. Muh. Nur, S.Si, M.Si.
Dalam sambutannya, Nur mengungkapkan bahwa ada 62 draft paten yang telah terdaftar untuk diajukan dalam proses pemeriksaan.
“Pemeriksaan dilakukan oleh tim DJKI dan akan dilaksanakan selama 12 hari,” ujar Nur.
Sementara itu, Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual DJKI, Dra. Sri Lastami, M.IPL dalam sambutannya mengatakan, sistem paten memungkinkan seluruh invensi dan inovasi teknologi dapat terlindungi secara baik dan dapat dikomersialisasikan semaksimal mungkin.
Sri mengungkapkan, DJKI telah melakukan program untuk meningkatkan angka paten Indonesia, seperti Mobile IP Clinic, Safari Patent, Patent Drafting Camp, dan sebagainya.
“Program Paten Examiners Go to Campus sendiri bertujuan untuk mendorong pertumbuhan paten dalam negeri, khususnya yang berasal dari perguruan tinggi,” tutur Sri.
Direktur Inovasi dan Kekayaan Intelektual Unhas, Asmi Citra Malina, S.Pi., M.Agr., Ph.D berharap, kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran bagi civitas academica Unhas mengenai tata cara penulisan draft paten, sehingga angka keberhasilan pendaftaran bisa meningkat.
“Semoga setelah pelaksanaan kegiatan ini, draft paten yang diajukan oleh civitas academica Unhas bisa lebih cepat diterima,” kata Citra.
Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis, Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, ST., M.Phil dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kehadiran tim pemeriksa dari DJKI ke Unhas, untuk membimbing penyempurnaan draft paten inventor di kampus merah.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi batu loncatan peningkatan jumlah paten di Unhas, juga di Indonesia,” harap Adi Maulana. (*/rus)