KABARIKA.ID, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia terus mengembangkan iklim riset di kampus, termasuk untuk para mahasiswa. Untuk itu, Unhas berupaya mengembangkan jejaring kerja sama, baik dengan instansi pemerintah maupun lembaga swasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satunya dengan Tanoto Foundation. Hasil kerja sama tersebut telah meloloskan 20 mahasiswa Unhas dalam program hibah riset kerja sama UNESCO dengan Tanoto Foundation.
Hibah riset tersebut merupakan kolaborasi program Tanoto Student Research Award (TSRA) dan UNESCO Youth as Researchers (YAR) atau disebut YAR-TSRA 2023.
Program ini hanya diikuti enam perguruan tinggi di Indonesia, yakni Unhas, Universitas Indonesia, ITB, IPB, Universitas Brawijaya, dan Universitas Diponegoro.
Program yang berlangsung dari Agustus hingga Desember 2023 ini dikhususkan untuk mahasiswa peneliti muda yang bersemangat membawa perubahan dan menyelesaikan tantangan sosial dan ekonomi melalui penelitian.
Selain hibah penelitian, program ini juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada peserta untuk merancang dan melakukan penelitian sosial yang dapat membantu pembuatan kebijakan, desain program, dan penelitian masa depan.
Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir Unhas, Abdullah Sanusi, Ph.D, mengemukakan bahwa Unhas dan Tanoto Foundation sudah menjalin kerja sama sejak lama dalam hal pemberian beasiswa.
Kali ini, mahasiswa Unhas mendapat kesempatan memperoleh hibah riset yang merupakan kerja sama Tanoto Foundation dan UNESCO.
“Kami tentu sangat bersyukur, dari 39 mahasiswa kita yang mendaftar pada program ini, ada 20 orang yang berhasil lolos mendapatkan dana hibah pada program bergengsi ini,” ujar Abdullah Sanusi.
Setelah melalui serangkaian tahapan seleksi, program ini diikuti 115 mahasiswa peserta terpilih dari enam perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation. Kick-Off Program YAR-TSRA 2023 ini berlangsung secara daring pada Rabu (23/08/2023).
Adapun manfaat yang diterima peserta terpilih adalah mendapatkan sesi pembelajaran mengenai penelitian sosial selama 12 minggu, hibah penelitian kelompok untuk melakukan proyek penelitian sesuai dengan topik yang ditentukan, mengikuti lokakarya, dan terakhir akan melakukan presentasi hasil penelitian.
Para peserta yang berhasil menyelesaikan program ini akan menerima sertifikat partisipasi dari UNESCO dan Tanoto Foundation. (*/rs)