KABARIKA.ID, MAKASSAR–Setelah mendapatkan bimbingan teknis pertolongan pertama/Medical First Responder sejak Rabu (23/8/2023), maka peserta melakukan praktik tentang teknis pertolongan pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mexianus Bekabel, S. Sos., M. M. mengatakan bahwa teknis portolongan pertama ini cenderung lebih sulit dibandingkan pelatihan-pelatihan yang lain.
“Benar, pelatihan ini lebih sulit dibandingkan pelatihan SAR lainnya, karena peserta harus mengingat bagian-bagian dari anatomi tubuh manusia agar dapat memberikan pertolongan pertama dengan baik, ” imbuhnya
Salah satu Peserta Dari Tim SAR Unhas Tiara Erdita sangat antusias , akan pelatihan yang di gelar tiga hari , berharqppelatihan ini secara berkala di gelar agar ilmu masih tetap terup grade dan banyak yang yang bisa di ikutkan . Serta berharap. Masih banyak lagi ilmu tambahan yang bisa diterapkan secara praktis di lapangan.
Pelaksanaan Bimbingan teknis pertolongan pertama ini dilaksanakan tiga hari mulai tanggal 23 agustus hingga 25 Agustus 2023.
Peserta yang berjumlah 50 orang terdiri atas berbagai instansi dan organisasi sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, baik materi maupun praktik yang diberikan oleh Instruktur.
“Saya sangat terkesan dengan semangat para peserta, mau belajar dari pagi hingga malam hari, semoga kedepannya semangat ini tetap ada demi memberikan pelayanan SAR secara cepat kepada masyarakat dengan keberadaan potensi SAR, terkhusus di daerah Sulawesi Selatan,” terang Mexianus.
Acara ditutup secara resmi malam ini (25/8) oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mexianus Bekabel, S. Sos., M. M. bertempat di Premier W Three Hotel Makassar.
Setelah acara ini diharapkan para peserta mampu melakukan teknik-teknik pertolongan diantaranya penilaian korban, pemindahan korban, bantuan hidup dasar, resusitasi jantung paru, terapi oksigen, penanganan patah tulang, cedera jaringan lunak dan organ dalam, penanganan luka bakar dan cedera kepala, dada dan tulang belakang, serta terapi oksigen.
Mexianus menjelaskan bahwa Sulawesi Selatan termasuk Provinsi yang rawan akan terjadinya bencana dan kecelakaan. Untuk itu diperlukan kesigapan tim penolong dalam memberikan pertolongan pertama terhadap korban bencana atau kecelakaan yang memerlukan bantuan, sehingga semakin cepat respontime semakin besar pula kemungkinan korban bisa diselamatkan. (**)