KABARIKA.ID, MAKASSAR–Kader Partai Gerindra Sawaluddin Arief memilih tagline berbeda dengan politisi lain untuk menggaet pemilih.
Sawal sapaan karib Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif PP IKA Unhas mengusung tagline “Bantuka Tiga Hari, Saya Uruski Lima Tahun”.
Tagline kreatif itu disebutnya tidak muluk-muluk, meski terkesan ringan.
Dalam aplikasinya, Sawal mengaku hanya butuh tiga hari bantuan masyarakat Dapil 4 (Panakkukang dan Manggala) untuk bisa terpilih ke parlemen.
Sawaluddin Arief masuk dalam calon sementara (DCS) DPRD Makassar pada Pemilu 2024 dari daerah pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Panakukkang dan Manggala.
Sawal menjelaskan, tiga hari bantuan masyarakat diawali dengan keputusan memilih atau mencoblos dirinya di tempat pemungutan suara (TPS). Politisi 49 tahun itu, terdaftar sebagai caleg Gerindra dengan nomor urut 4.
Kemudian, hari kedua, para pemilih diminta untuk memantau proses perhitungan di tingkat kelurahan. Sawal menyebut, pengawalan itu penting demi memastikan perolehan suaranya tidak berkurang.
“Bantuan hari ketiga adalah masyarakat memantau proses perhitungan di tingkat kecamatan. Jika suara saya cukup 6 ribu, maka Insya Allah saya terpilih. Itulah maksud tagline saya, ”uruska tiga hari, saya uruski lima tahun’,” kata Sawal kepada awak media, Senin (28/8/2023).
Sawal yang enerjik dan selalu ceria kerap menyampaikan tagline ini, misalnya saat bersama-sama pengurus IKA Unhas menuju Pulau Samalona.
“Urus saya tiga hari, saya uruski lima tahun,” kata Sawal setengah berteriak melawan suara bising mesin kapal dan ombak.
Di situ, Syawal sedang take gambar, disaksikan pengurus IKA Unhas lainnya, seperti Andi Irwan Patawari, Sudirman Numba, Suwardi Thahir, Mursalim Tawang dan Ichi Indrawan.
Menurut Sawal dengan tagline itu, dirinya ingin mengedukasi masyarakat bahwa Pemilu 2024 ditentukan di bilik suara hingga proses rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Sawal mengaku memilih bertarung dari Dapil 4 Makassar karena sebagai bakal caleg yang berdomisili di wilayah tersebut. Ia ingin aspirasi warga Manggala dan Panakkukang benar-benar disuarakan.
“Saya memlih Panakkukang Manggala karena faktor geopllolitik. Di antara samua dapil, saya melihat masyarakat Panakukkang Manggala lebih hetorogen dan saya hadir untuk menyerap aspirasi itu,” katanya.
Selain itu, Sawal menjelaskan bahwa keputusannya bertarung ke DPRD Makassar dilatari kebutuhan sosial masyarakat di Dapil 4 yang belum disuarakan secara maksimal.
“Salah satunya masalah di TPA Manggala yang belum suarakan secara serius. Ini perlu kebijakan – kebijakan dari parlemen agar dapat menjadi perhatian bersama,” jelas Sawal.
Jika terpilih sebagai Anggota DPRD Makassar, Sawal juga ingin menyuarakan peraturan daerah di bidang lingkungan hidup dan tata ruang.
Untuk mendukung langkah ke parlemen, Sawal sudah memasang baligho di beberapa titik dan gencar bersosialiasi langsung ke masyarakat serta hadir di berbagai kanal media sosial. (***)