KABARIKA.ID, MAKASSAR–Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam, Bupati Pangkep Yusran Lalogau dan Direktur Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan Bachri terhindar dari gempa di Maroko.
Chaidir Syam dan Yusran Lalogau beserta rombongan tiba di Marrakesh, Maroko 6 September 2023 sore dan gempa terjadi pada Jumat, 8 September sekira pukul 23.00 waktu setempat, atau pada Sabtu (9/9/2023) pukul 06.00 Wita.
“Kami menginap di Hotel Zalagh Kasbah hingga tanggal 10 sekarang,” kata Chaidir Ahad (10/0/2023) kepada Kamaruddin Azis dari Pelakita.id.
Alhamdulillah, kata Chaidir rombongan geopark Indonesia semuanya aman. Sekarang sudah meninggalkan Kota Marrakesh menuju Kota Casablanca.
“Warga yang kemarin mengungsi dan menginap di taman-taman dan lokasi terbuka sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Chaidir.
Bupati Maros menyatakan saat meninggalkan Kota Marrakesh suasana mulai berangsur pulih.
“Dan wilayah yang berdampak keras karena gempa di kota tua Marakesh (Madina). Beberapa reruntuhan bangunan sudah mulai dilakukan pembersihan,” tambahnya.
“Jarak dari lokasi gempa dengan kegiatan kami sekitar 50 km,” ujar Chaidir.
Pada malam terjadi gempa,
Chaidir Syam masih melaksanakan sholat di masjid Jami’ Al-Qurtuba yang merupakan masjid tertua di Marrakesh dan terbesar. Ia sempat berfoto di luar masjid.
“Informasinya menara mesjid yang difoto di belakang saya itu rubuh,” ungkapnya.
Terima Sertifikat UNESCO
Bupati Chaidir Syam dan Yusran Lalogau berada di Kota Makarresh, Maroko untuk menerima sertifikat UNESCO Global Geopark (UGGp) di Kota Marrakesh, Sabtu, 9 September 2023.
Penyerahan penghargaan tersebut diterima dalam momentum The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark.
Sertifikat itu diterima langsung oleh Bupati Maros, Chaidir Syam, didampingi Wakil Bupati, Suhartina Bohari dan Ketua DPRD Maros Patarai Amir.
Kegiatan tersebut bertajuk Konferensi Internasional ke-10 tentang Geopark Global UNESCO sekali pemberian sertifikat untuk sejumlah daerah yang telah terdaftar sebagai jejaring geopark global, salah satunya Geopark Maros Pangkep.
Konferensi dimulai pada hari Kamis 7 September, dan akan menyambut diikuti lebih dari 1.000 peserta dari lebih dari 50 negara.
Acara ini diadakan setiap dua tahun sekali. Adalah pertemuan paling penting bagi individu dan organisasi yang terlibat dalam geopark, menawarkan kesempatan unik untuk berbagi penemuan dan praktik terbaik.
Gempa Bumi
Gempa bumi dahsyat mengguncang Maroko pada 8 September malam berkekuatan magnitudo 6,8. Jumlah korban mencapai 2.012 jiwa.
Dari jumlah korban meninggal tersebut, 1.293 di antaranya berada di Provinsi Al-Haouz yang menjadi pusat gempa, sedangkan 452 orang di Provinsi Taroudant.
Dua daerah tersebut menjadi yang terparah terkena dampak gempa Maroko. Sebagai informasi, pusat gempa Maroko berada di kedalaman yang relatif dangkal, yakni 18,5 kilometer.
Sebelum diberitakan The Guardian, gempa bumi dahsyat di pegunungan High Atlas di Maroko telah menewaskan sedikitnya 2.000 orang.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat ketika tim penyelamat berjuang pada hari Sabtu untuk mencapai daerah-daerah terpencil yang terkena dampak paling parah.
Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter ini merupakan yang terbesar yang melanda negara Afrika Utara dalam 120 tahun terakhir.
Masjid Koutoubia yang terkenal pada abad ke-12 di kota itu mengalami kerusakan, namun luasnya masih belum jelas.
Televisi lokal menunjukkan tumpukan puing dan pipa pecah menghancurkan mobil yang diparkir dan memblokir jalan-jalan di Marrakesh, ketika penduduk bergegas ke jalan setelah gempa terjadi pada pukul 23.11 pada hari Jumat. (**)