KABARIKA.ID, MAKASSAR — Anggota DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir (AWT) meminta PLN transparan terkait pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) beberapa hari terakhir.
Menurutnya, PT. Perusahaan Listrik Negara alias PLN (Persero) melakukan pemadaman tanpa alasan yang jelas. Apalagi dilakukan secara berkala sejak berhari-hari.
“Inikan kita tidak tahu apa masalahnya, tiba-tiba PLN melakukan pemadaman bergilir. Alasannya ada perbaikan, seharusnya PLN harus memberikan penjelasan yang komprehensif kepada masyarakat,” kata AWT, Jumat (8/9/2023) kemarin.
AWT menyebut transparansi perlu dilakukan, mengingat masyarakat sangat bergantung dengan listrik.
Ia mencontohkan, pemadaman listrik ini secara otomatis berdampak pada pendapatan masyarakat, terutama bagi para pelaku UMKM.
Kemudian, pemadaman ini juga membuat pelayanan rumah sakit menjadi terganggu.
Sehingga, AWT mengimbau kepada pihak PLN agar memberikan penjelasan secara komprehensif.
“Setelah itu sampai berapa lama ini pemadaman bergilir. Sehingga orang bisa melakukan antisipasi. Coba bayangkan kalau tiba-tiba layanan instalasi gawat darurat (IGD) di RS terganggu akibat pemadaman, kemudian pelaku UMKM. Nah inikan semua orang bertumpuk pada listrik sekarang,” katanya.
Ia pun mendesak pihak PT. PLN agar segera memberikan keterangan secara jelas supaya masyarakat tidak resah.
Adapun PLN baru mengumumkan jadwal pemadaman listrik yang dilakukan hari ini, Jumat 8 September 2023 di wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar.
Sementara pemadaman listrik mulai berlangsung sejak Kamis (7/9/2023) kemarin.
Pengumuman pemadaman listrik disampaikan PLN lewat akun resmi Instagram @pln123_official.
Dalam pengumuman disebutkan pemadaman dilakukan karena adanya pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur.
Estimasi durasi penormalan bekal berlangsung kurang lebih 3 jam.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin menjelaskan PLN berupaya meningkatkan kehandalan pasokan listrik dengan lakukan pemeliharaan infrastruktur ketenagalistrikan.
Diketahui, sistem kelistrikan Sulbagsel telah terinterkoneksi mulai dari daratan di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara sampai dengan Kendari) dan juga Palu, Sulawesi Tengah (**).