Site icon KABARIKA

Wapres Ma’ruf Amin Harap RRI Tetap sebagai Pemersatu dari Keragaman Bangsa Indonesia

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Radio Republik Indonesia (RRI) hari ini, 11 September 2023, genap berusia 78 tahun. Hari ini juga diperingati sebagai hari Radio Nasional. Sejak 1945 RRI menyiarkan berita ke seluruh penjuru tanah air dan hingga kini tetap eksis, bahkan beradaptasi dengan era digital.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan perhatian khusus untuk Hari Radio ke-78 ini. Wapres berharap RRI tetap menjadikan kekuatan penyatuan keberagaman bangsa Indonesia melalui berbagai programnya.

“Seiring perjalanan panjang dan luar biasa RRI mengiringi kemajuan bangsa, saya harapkan RRI tidak hanya menjadi simbol perubahan. Melalui berbagai programnya, RRI harus menjadi wadah di mana suara berbagai suku, agama dan budaya, dapat bersatu,” kata Wapres melalui video ucapan HUT RRI ke-78 di laman Youtube Sekretariat Wapres RI, Senin (11/09/2023).

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi RRI yang mampu menjadi pionor dalam mengadopasi teknologi mutakhir di era disrupsi. (Foto: Ist)

“Teruslah berkarya menyajikan berita yang akurat. Hiburan berkualitas, inspiratif dan independen, bagi pendengar RRI di seluruh penjuru tanah air,” ujar Wapres.

Dalam pesannya itu, Wapres mengapresiasi RRI sebagai lembaga penyiaran yang menjadi salah satu pionir dalam mengadopasi teknologi mutakhir di era disrupsi, yang dinilai menjadikannya tetap relevan di era modern.

“Kemampuannya beradaptasi dengan landskap media, termasuk memadukan tradisi dengan tren teknologi dan multiplatform media sosial, menjadi bukti komitmen RRI dalam memajukan dunia penyiaran di tanah air,” tegas Wapres Ma’ruf Amin.

“Sekali lagi selamat ulang tahun RRI, semoga cahayamu tetap bersinar dalam hati segenap bangsa Indonesia. Sekali di Udara Tetap di Udara!,” ucap Wapres.

Sebelumnya, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI, I Hendrasmo menegaskan bahwa RRI terus menjaga netralitasnya. Sebab, keberpihakan RRI hanyalah untuk kepentingan negara.

Ia menjelaskan, kepentingan negara dimaksud sesuai dengan empat landasan konstitusi bangsa. “Yakni Pancasila, UUD, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” ujar I Hendrasmo dalam pidatonya saat memperingati HUT ke-78 RRI di Auditorium Abdurachman Saleh, Gedung RRI, Jakarta, Senin (11/09/2023).

Terkait kepentingan negara tersebut, RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik juga ingin menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024.

“RRI sebagai Radio Pemilu merupakan wujud tanggung jawab RRI menyukseskan pesta demokrasi 2024,” ujarnya.

Dirut LPP RRI I Hendrasmo saat berpidato dalam rangka peringatan HUT ke-78 RRI di Auditorium Abdurachman Saleh, Gedung RRI, Jakarta, Senin (11/9/2023). (Foto: Tangkap Layar RRI Net)

Bukan hanya itu, lanjut I Hendrasmo, RRI juga menjalankan fungsi sebagai media pembangunan. “RRI terus memperkuat komitmennya sebagai radio UMKM,” ucapnya.

Konkretnya, RRI menyediakan ruang komunitas digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Ruang dalam platform RRI Digital sebagai wujud tanggung jawab RRI untuk mewujudkan ekonomi nasional,” katanya.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono juga turut memberikan apresiasi terhadap RRI. Menurut Panglima TNI, kehadiran RRI membantu masyarakat sejak 1945.

“RRI merupakan jaringan radio tertua di Indonesia. Kehadirannya sejak 1945  membantu masyarakat di seluruh penjuru tanah air mendapatkan informasi aktual, faktual, serta hiburan yang sehat dan positif,” kata Laksamana TNI Yudo.

Ia berharap RRI tetap eksis sebagai lembaga penyiaran publik di tengah disrupsi teknologi informasi. Serta mampu berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia agar bangsa kita terus melaju menuju Indonesia Maju.

Sejarah mencatat, RRI berperan penting dalam upaya merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Selama 78 tahun keberadaannya, RRI terus mempertahankan jati dirinya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tri Prasetya Pengabdian RRI

Semangat juang para pendiri RRI, menjadi pedoman para angkasawan dan angkasawati dalam berkarya. Terkait itu, terdapat falsafah profesi menjadi landasan yang tertuang dalam Tri Prasetya, berikut isinya:

1. Kita harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara kita, dan membela alat itu dengan segala jiwa raga, dalam keadaan bagaimanapun dan dengan akibat apapun juga.

2. Kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur, serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa.

3. Kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan negara, serta berpegang pada jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.

Momentum peringatan HUT ke-78 RRI ini, juga menjadi titik balik jajaran RRI untuk membawa RRI memasuki era dgital. Hari ini RRI meluncurkan logo baru sekaligus memproklasikan RRI sebagai radio digital.

Tema peringatan HUT ke-78 RRI adalah, “Transformasi Multiplatform Menuju Indonesia Maju”. Tema ini menegaskan arah RRI sebagai media multiplatform berbasis radio, yang setia melayani publik guna memajukan Indonesia.

“Multiplatform berarti RRI harus menghadirkan beragam konten, bukan hanya siaran radio. Namun RRI juga bermain di berbagai platform digital lainnya, tempat audiens berkumpul menikmati konten-konten tersebut,” kata I Hendrasmo. (*/rus)

Exit mobile version