Site icon KABARIKA

Kemenag Imbau Umat Islam Gelar Salat Gaib untuk Korban Gempa Maroko dan Banjir Libya

KABARIKA.ID, JAKARTA – Gempa bumi bermagnitudo 6,8 yang mengguncang Maroko pada 8 September 2023 mengakibatkan ribuan orang tewas. Selang dua hari, tepatnya 10 September 2023, Libya bagian timut dilanda banjir bandang yang menyebabkan ribuan warga meninggal.

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan terluka dalam tragedi tersebut.

Oleh karena itu, Kemenag mengajak umat Islam di seluruh Indonesia untuk menggelar salat gaib untuk mendoakan para korban jiwa gempa Maroko dan korban banjir bandang di Libya.

Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin dan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsya), Adib telah menerbitkan edaran yang mengajak umat Islam melaksanakan Salat Gaib.

“Diberitahukan kepada umat Islam di seluruh Indonesia, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada kejadian gempa bumi di Maroko dan banjir bandang di Libya, maka diimbau agar melaksanakan Salat Gaib,” ujar Adib di Jakarta, Kamis (14/09/2023), sebagaimana dilansir laman Kemenag.

Warga mencari korban selamat di Derna, kota pelabuhan di Libya bagian timur, Rabu (13/09/2023). (Foto: AP/VOA)

Menurut Adib, Salat Gaib dapat dilaksanakan setelah salat Jumat hari ini, 15 September 2023.

“Salat Gaib untuk korban gempa bumi Maroko dan banjir bandang di Libya juga akan dilaksanakan di Masjid Istiqlal setelah Salat Jumat, 15 September 2023,” ujar Adib.

Korban Gempa dan Banjir Bandang

Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,8 yang mengguncang Maroko pada Jumat malam (8/09/2023), menurut perhitungan awal pemerintah telah merenggut lebih dari 2.000 jiwa.

Pusat Geofisika Maroko mengatakan pusat gempa terjadi di kawasan Ighil di Atlas Tinggi. Ighil merupakan daerah pegunungan dengan desa-desa pertanian kecil, terletak sekitar 70 kilometer barat daya Marrakesh.

Data terakhir korban jiwa akibat gempa Maroko menurut lembaga pemerintah dan laporan media-media internasional mencapai 2.900 orang.

Sedangkan banjir bandang yang melanda Libya mengakibatkan lebih dari 5.500 orang meninggal dunia, dan sebanyak 10.000 lainnya dinyatakan hilang.

Banjir bandang yang melanda wilayah timur Libya pada Minggu (10/09/2023), dilaporkan sebagai akibat dari badai Mediterania Daniel. Badai tersebut menyebabkan hujan lebat dan mengakibatkan banjir bandang. (*/rus)

Exit mobile version