KABARIKA.ID, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, angkat bicara soal calon presiden (Capres) yang akan maju bertarung pada Pemilu 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Pangdam VII/Wirabuana (1996-1998) itu, ada tiga krtiteria penting untuk menjadi calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang. Hal itu dikemukakan Agum Gumelar pada acara “Saran Kebangsaan” yang digelar di Jakarta Selatan, Minggu (17/09/2023).

“Soal siapa yang patut kita pilih, kalau hal ini bebas, tapi saya pribadi bisa menyampaikan beberapa kriteria. Ada tiga kriteria kalau menurut saya, karena 2024 ini terjadi pergantian kepemimpinan,” ujar Agum Gumelar.

Kriteria pertama, Calon Presiden (Capres) harus menghormati jasa para pahlawan. Penghormatan terhadap jasa para pahlawan ini ditunjukkan lewat komitmen kuat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

“Dia calon pemimpin 2024 yang komitmennya ke NKRI dan Pancasila tidak usah diragukan lagi. Komitmennya tinggi sekali terhadap NKRI dan Pancasila,” ujar Agum.

Kriteria kedua yakni, Capre harus mempunyai sikap dan perilaku yang bijaksana. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melanjutkan program hingga kebijakan selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Sikap bijak inilah yang harus kita cari dan jangan sampai jadi pemimpin yang mencari-cari kesalahan (presiden) lama. Yang baik lanjutkan dan yang buruk tinggalkan, tanpa caci maki, tanpa gembar gembor,” tegas Agum.

Kriteria ketiga, Capres harus mampu meminimalisasi terjadinya segala keburukan.
Agum menegaskan, pemimpin Indonesia selanjutnya harus merupakan orang yang berani dan tidak pernah tersangkut dalam kasus-kasus hukum, khususnya korupsi.

“Tadi saya katakan kelakuan yang tidak bermoral itu, korupsilah, penyalahgunaan wewenanglah, apa lah, harus berhenti,” tegas Agum.

Agum juga menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak menjadi negara besar.

“Negara kita mempunyai modal untuk menjadi negara maju, seperti letak geografis yang strategis. Namun, masih banyak keburukan yang terjadi di Indonesia seperti korupsi, kolusi, nepotisme, dan arogansi,” tutur Agum.

Dengan ketiga kriteria tersebut, ketua umum PSSI (1999-2003) itu berharap calon pemimpin Indonesia hasil Pemilu 2024 mendatang, bisa melanjutkan pembangunan dan mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara besar. (rus)