KABARIKA.ID, JAKARTA – Seorang pustakawan harus memiliki pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu. Sebab, dunia pustaka dekat dengan buku sebagai sumber informasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu ditegaskan Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando saat memberikan sambutan dalam kegiatan Orasi Ilmiah Pustakawan Ahli Utama Tahun 2023, Selasa (19/09/2023) di Jakarta.

Menurut Syarif Bando, dalam orasi ilmiah kali ini materi yang dipaparkan para Pustakawan Ahli Utama memberikan banyak masukan dalam bentuk ide dan gagasan untuk Perpusnas.

“Tidak hanya sebagai kewajiban sebagaimana yang telah diamanatkan Kepala Perpusnas melalui Peraturan Kepala Perpusnas Nomor 3 Tahun 2022 tentang Orasi Ilmiah Jabatan Fungsional Pustakawan Ahli Utama, tetapi hal ini juga merupakan upaya meningkatkan kompetensi pustakawan yang nantinya akan berperan sebagai pustakawan utama,” ujar Syarif Bando.

Menurut sarjana ilmu perpustakaan Unhas itu, hingga tahun 2023 ini sudah ada 46 Pustakawan Ahli Utama yang telah ikut memberikan hasil pemikirannya dalam orasi ilmiah yang digelar Perpusnas.

Melalui inovasi-inovasi yang disampaikan, akan memberikan pembaharuan terhadap upaya pengelolaan serta kinerja perpustakaan menjadi lebih baik.

(Foto: Tangkapan layar Perpusnas)

Orasi Ilmiah Pustakawan Utama kali ini diikuti enam orang Pustakawan Utama dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka dalah:

1. Dr. Ahmad Masykuri, S.S., M.M., Pustakawan Ahli Utama Perpusnas dengan judul orasi, “Bengkel Kerja dan Laboratorium Preservasi Nasional sebagai Sarana Pelestarian Karya Rekam Khasanah  Budaya Bangsa”,

2. Drs. Budiyono, M.IP, Pustakawan Ahli Utama dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan judul orasi, “Kompetensi Pustakawan tentang Sandiasma dan Sengkalan untuk Penentuan Nama Pengarang dan Tahun Penulisan Naskah Kuno Jawa dalam Pengolahan Bahan Pustaka”,

3. Drs. Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno, M.M., Pustakawan Ahli Utama dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, dengan judul orasi, “Kolaborasi Antar-Lembaga untuk Membangun Literasi”,

4. Soekarno, S.H., M.M., Pustakawan Ahli Utama dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, dengan judul orasi, “Pengembangan Perpustakaan Desa sebagai Inkubator Literasi Bisnis Berkolaborasi dengan Bumdes untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”,

5. Dra. Nyoman Suwidiadi, dari Sekretariat Daerah Provinsi Bali, dengan judul orasi, “Kinerja Dinas Perpustakaan Provinsi Bali Pasca Reorganisasi”,

6. Nasyidah, S.Sos., M.AP, Pustakawan Ahli Utama dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, judul orasi, “Pengembangan Model Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak sebagai Strategi Transformasi Perpustakaan yang Berkelanjutan”.

Kepala Perpusnas berharap, melalui orasi ilmiah Pustakawan Ahli Utama tahun 2023 ini, para Pustakawan Ahli Utama dapat terus meningkatkan kompetensi, profesionalitas, dan akuntabilitas mereka sesuai dengan kepakaran di bidang perpustakaan yang dimiliki, serta memenuhi tugas-tugas sesuai dengan jenjang jabatan yang telah diduduki.

“Ide dan gagasan yang disampaikan dalam orasi ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh keenam orator pada instansinya masing-masing yang akan berdampak pula pada kemajuan perpustakaan di Indonesia,” tandas Syarif Bando. (*/rus)