Hasil Kolaborasi Enam Kepala Daerah, Festival Lomba Sandeq Sulbar 2023 Diikuti 36 “Passandeq”

Berita, Seni Budaya641 Dilihat

KABARIKA.ID, PASANGKAYU – Festival Sandeq yang merupakan acara tahunan yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), kembali dihelat. Sebanyak 36 perahu sandeq ambil bagian dalam festival ini, yang dimulai dari Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, Minggu (24/09/2023).

Festival Sandeq tahun 2023 ini punya kelebihan dibanding pelaksanaan tahun 2022 lalu. Dari segi jumlah peserta, tahun ini diikuti 36 passandeq (sebutan bagi pelaut ulung suku bangsa Mandar) mengalami peningkatan dibanding tahun lalu yang hanya 23 peserta.

Pelaksanaan Festival Sandeq 2023 ini juga berbeda dengan tahun 2022, tahun ini kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari seluruh kepala daerah yang ada di Sulbar.

Penjabat Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi kolaborasi semua pemimpin daerah dalam Festival Sandeq kali ini. Enam bupati di Sulbar bahu-membahu dalam Festival Sandeq ini, sehingga tergambar kekompakan antarpemerintah daerah.

“Sulbar ini seperti Sandeq, tangguh, ulet, sabar dan berserah diri pada Tuhan, tapi tidak kehabisan akal untuk selalu inovatif,” ujar Zudan saat melepas peserta Festival Sandeq Sulbar 2023 di Pasangkayu.

Sementara itu, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang mendukung passandeq. Dia juga berharap pemerintah provinsi dapat memberikan perhatian untuk pelestarian sandeq sehingga kearifan lokal ini tetap eksis.

“Kemarin hanya 23 peserta, sekarang ini 36 sandeq. Saya harap ke depannya gubernur bisa mendorong peningkatan sandeq. Untuk membuat satu sandeq menggunakan biaya sekitar 100 juta rupiah,” kata Andi Ibrahim.

Sandeq adalah jenis perahu layar bercadik yang digunakan oleh nelayan dari suku Mandar untuk melaut atau sebagai alat transportasi antarpulau. (Foto: Ist)

Sebagai tuan rumah etape pertama, Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa berterima kasih kepada Bupati Polman yang memprakarsai Festival Sandeq 2023. Ia juga berterima kasih telah mempercayakan Pasangkayu sebagai titik awal Festival Sandeq  Sulbar 2023.

“Terima kasih atas kepercayaannya menempatkan pelepasan Sandeq di Pasangkayu. Jadi, sandeq berangkat dari Suremana ke Paku,” ujar Yaumil.

Sebanyak 36 perahu sandeq akan berlomba melewati delapan etape dalam Festival Sandeq Sulbar 2023 ini.

Mereka akan mengarungi lautan dan menyusuri pantai dengan menempuh rute sepanjang 700 kilometer dengan melewati perairan lima kabupaten hingga di titik finish pada 2 Oktober 2023 mendatang.

Dari etape pertama di Pasangkayu berlayar ke Bambang Loka. Etape kedua dari Bambang Loka ke Budong-budong di kabupaten Mamuju Tengah.

Selanjutnya etape ketiga dari Budong-budong ke Papalang di Mamuju, dilanjutkan etape keempat di Papalang ke pantai arteri kota Mamuju.

Etape kelima dari pantai arteri Mamuju ke Deking di Kabupaten Majene. Etape keenam dari Deking ke Pantai Sendana di Majene, selanjutnya etape ketujuh dari pantai Sendana ke pantai Majene.

Sedangkan etape terakhir dari pantai Majene ke titik finish, yakni pantai Bahari di Polewali Mandar, ibu kota Kabupaten Polman.

Sandeq adalah perahu yang berbentuk ramping dan mengandalkan layar serta kecepatan angin untuk mengarungi lautan. Nama sandeq berasal dari Bahasa Mandar yang berarti ‘runcing’.

Perahu Sandeq juga merupakan salah satu kapal layar tercepat di dunia. Dalam kondisi optimal, sandeq mampu melaju dengan kecepatan 20-30 knot atau setara dengan 50 kilometer per jam dengan mengandalkan layar.

Festival Sandeq yang dilaksanakan setiap tahun ini, dapat menjadi pendorong sekaligus pemantik semangat untuk mempertahankan dan melestarikan tradisi maritim masyarakat suku bangsa Mandar. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *