Site icon KABARIKA

Kinerja Pendapatan di Sulsel Meningkat 0,12 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya

KABARIKA.ID, MAKASSAR–Pendapatan Sulsel hingga 31 Agustus 2023 mencapai Rp9,93 triliun atau 65,75% dari target, dan mengalami pertumbuhan sebesar 0,12% (yoy).

Kinerja pendapatan Sulsel tetap solid dan positif dalam menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat.

Hal ini diungkap dalam pertemuan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan yang menggelar konferensi pers merilis kinerja APBN regional Sulawesi Selatan periode hingga 31 Agustus 2023, di Hotel Claro, Makasssr, Rabu (27/9/2023).

Potensi sektor ekonomi Sulawesi Selatan terus digali sekaligus mengoptimalkan belanja negara yang memberikan dampak besar kepada kesejahteraan masyarakat. Dampak dinamika global terhadap ekonomi Sulawesi Selatan terus diantisipasi dan dimitigasi.

Pemerintah Pusat dan Daerah mendorong percepatan belanja, baik belanja konsumsi maupun investasi dan belanja modal, agar dapat merangsang pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan rilis BPS Sulawesi Selatan yangvdierima Kabarika.id, capaian peningkatan APBN yang diperoleh sampai dengan periode 31 Agustus 2023 masih menunjukkan tren yang positif.

Diperlukan dukungan dan sinergi dari seluruh pihak untuk
mempertahankan dan meningkatkan kinerja APBN pada periode berikutnya.

APBN terus diupayakan untuk berkontribusi nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat melalui berbagai program prioritas saat ini (kesehatan, pendidikan, fasilitas publik, dan bantuan sosial.

Berdasarkan release BPS Sulawesi Selatan, Perekonomian Sulawesi Selatan berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan II-2023 mencapai Rp165,05 Triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp94,90 Triliun.

Ekonomi Sulawesi Selatan
Triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,00% (yoy). Pertumbuhan YoY secara kumulatif sedikit di atas nasional.

Hingga Agustus 2023 gabungan 5 kota IHK (Makassar, Palopo, Parepare, Watampone dan Bulukumba) di Sulsel mengalami deflasi sebesar -0,08%.

Adapun komoditas dominen yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi yakni bensin, beras, rokok kretek filter, dan angkutan dalam kota.

NTP Gabungan Provinsi Sulsel bulan Agustus 2023 sebesar 108,06 atau naik 0,56% dibandingkan dengan NTP sebelumnya.

Perbaikan NTP didorong oleh kenaikan pada NTP. Subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Subsektor Perikanan Tangkap. Secara keseluruhan, Tren NTP selama tahun 2023 secara konsisten mengalami peningkatan

Target penerimaan Pajak untuk Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023 sebesar Rp12,83 Triliun
dengan kinerja Penerimaan Pajak s.d. 31 Agustus 2023 mencapai Rp8,1 Triliun atau 65,50%.

PPN mengalami pertumbuhan yang cukup siginifikan sebesar 27,2%, dengan realisasi sebesar Rp3,25
Triliun dari target Rp5,81 Triliun, yang disebabkan oleh efek pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, peningkatan harga komiditas dan penyesuaian Tarif PPN 11%.

PPh 21 meningkat seiring dengan meningkatnya penerimaan masa (upah dan gaji) dari Wajib Pajak Sektor Jasa Keuangan utamanya Perbankan. Kinerja PPh Badan yang tumbuh baik sebesar 9,4%
ditopang oleh tingginya penerimaan dari setoran masa sektor perdagangan dan pertambangan.

Untuk PPh Final tumbuh negatif yang cukup besar sebesar –63,0%, dikarenakan tidak ada lagipenerimaan yang bersumber Program Pengungkapan Sukarela (PPS).

Pendapatan Sulsel s.d. 31 Agustus 2023 mencapai Rp9,93 Triliun atau 65,75% dari
target, dan mengalami pertumbuhan sebesar 0,12% (yoy).

Kinerja pendapatan Sulsel tetap solid dan positif dalam menjaga pemilihan ekonomi dan melindungi masyarakat. Adapun pemateri dalam kegiatanbtersebut:

1. Kepala Perwakilan Kemenkeu Sulsel/Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulsel: Supendi
2. Kepala Kanwil DJP Sulselbartra: Arridel Mindra, 3. Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Kanwil DJBC Sulbagsel: Eva Arifah Aliyah,
4. Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi, Kanwil DJKN Sulseltrabar:
Sudirman (**)

Exit mobile version