KABARIKA.ID,MAKASSAR–Upaya Universitas Hasanuddin dalam meningkatkan pengelolaan sampah di kampus, terus dilakukan.
Setelah sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi di Fakultas Kesehatan Masyarakat, minggu lalu tim bank sampah Unhas kembali melakukan sosialisasi dan edukasi di fakultas Kedokteran.
Wakil dekan bidang perencanaan sumber daya dan alumni fakultas Kedokteran Unhas ini yang hadir membuka acara mengatakan, kehadiran tim bank sampah Unhas ini sehubungan dengan program oleh tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin berupa pelatihan Identifikasi dan Pemilahan Sampah.
Kegiatan berlangsung Jumat (22/9/2023) berlangsung di ruang Mini Auditorium Progam Studi Doktor llmu Kedokteran.
Kegiatan menghadirkan pembicara dari Pokja Bank Sampah unhas, Dr.Eng. Irwan Ridwan Rahim, Viana Pramugasari, Ibrahim, Abdullah dan Hasbi.
Dalam pemaparannya, DR. Irwan lebih banyak menyampaikan tentang program pokja bank sampah Unhas. Keberadaan pokja bank sampah ini salah satunya mendukung program zero waste yang dicanangkan oleh pihak rektorat Unhas.
Selain itu, Irwan yang pernah lama tinggal di Jepang ini menyampaikan bahwa kampus saat iini diperhadapkan pada persoalan sampah yakni sampah organik berupa daun-daunan maupun sampahan organik.
Untuk itu kata Irwan, kehadian pokja bank sampah diharapkan mampu meminimalisir sampah yang dibuang ke TPA dan lebih banyak dikelola di dalam kampus.
“Kami dari pokja bank sam[ah kampus sudah mengusulkan ke pihak rektorat agar segera di banguan fasilitas pengolahan sampah skala Kawasan seperti Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Sehingga sampah organic dan an organic bisa kita kelola dan tidak dibuang lagi ke TPA.” ujar Irwan.
Sementara itu, Viana Pramugasari lebih banyak menyampaikan tentang implemntasi pengolahan sampah an organic seperti plastic, kertas, logam dan botol kaca. Menurut aktivis lingkungan dari Yayasan peduli negeri Indonesia ini, pengelolaan sampah dari sumber kuncinya adalah pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya. Untuk itu kata Viana, penting bagi pihak fakultas dan jajarannya untuk melakukan pemilahan dari sumber.
“Kami dari bank sampah kampus Unhas akan mengoptimalkan harga pembelian di nasabah bank sampah. Sehingga kami mengimbau kepada seluruh civitas akademika di fakltas kedokteran untuk mau menjadi nasabah dan menabung sampah di bank sampah kami,” ujar Viana.
Sementara Ibrahim yang juga manager kesehatan di Yayasan Peduli negeri Indonesia berharap, jika pihak Unhas khususnya Fakultas Kedokteran agar melakukan penanganan khusus untuk sampah medis. Sampah lab. kedokteran perlu penangan khusus. Masuk kategori limbah (sampah spesifik) atau sampah B3.
Sedangkan Unhas belum punya data/manifest sampah berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. Untuk itu kata Viana perlu membangun fasilitas khusus untuk penanganan sampah B3 yang di dahului dengan pendataan potensi (volume) limbah B3 unhas
Menjawab hal ini, pihak fakultas kedokteran akan melakukan pelatihan identifikasi dan pemilahan sampah spesifik serta perhitungan sumber daya manusia yg dibutuhkan bagi fakultas kedokteran.
Untuk penanganan limbah secara khusus tetap harus arahan rektorat. Selain di dalam ruangan, peserta pelatihan juga diajak ke kantor bank sampah unit kampus Unhas di Exfam Fakultas Pertanian. Di lokasi ini, para peserta diajarkan mengenai pemilahan sampah baik organic maupun an organic . (shr)