Site icon KABARIKA

DPRD Sulsel Minta Pj. Gubernur Fokus Lanjutkan Program Pembangunan

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Dewan Pereakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulsel meminta Pj. Gubernur Bahtiar Baharuddin agar fokus melanjutkan program pembangunan dan menutupi kekurangan utang yang ditinggal gubernur sebelumnya.

Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Arfandi Idris. Sebagai wakil Rakyat di DPRD menyikapi beberapa program prioritas yang kini digaungkan Pj Gubernur. Padahal awalnya Bahtiar sudah komitmen untuk hanya melanjutkan program yang ada, bukan membuat program baru.

“Makanya kita di DDewan minta Pj. Gubernur fokus dulu penyelesaian masalah saat ini. Jangan buat program di atas program. Kan awalnya mengatakan akan melanjutkan program terdahulu. Berarti selesaikan dulu tinggalkan beban segala macam,” kata Arfandi, Rabu (4/10/2023).

Politisi Golkar itu kemudian menyoroti kebijakan Pj Gubernur yang tiba-tiba menganggarkan Rp30 miliar untuk tanam pisang jenis Cavendish atau tanaman pangan hortikultura dan perkebunan.

Menurut Arfandi, Bahtiar bertekad “menyerobot” dengan dalil ide dan program baru menekan inflasi. Hanya saja tidak memikirkan masih banyak beban utang dan program lain untuk kebutuhan masyarakat yang perlu dituntaskan.

“Anggaran Rp30 miliar tanama pisang bukan kecil. Masyarakat kita sejak dulu, biar tidak ada program. Mereka sudah gemar menanam pisang di perkebunan dan lahan mereka,” katanya.

Ia menilai bahwa terlihat kacau program tanam pisang. Apalagi awalnya tak dibahas di DPRD dengan dinas terkait, namun disodorkan masuk di anggaran APBD perubahan 2023 untuk disahkan.

“Kalau soal menanam memang menekan inflasi daerah, tapi ada tencana yang utuh, siapa membuat dan di mana. Kacau program kalau hanya membuat program dengan dalil inovasi,” lanjutanya.

Arfandi juga berpandangan, hadirnya program baru menghilangkan sejumlah program OPD/SKP yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Apalagi kondisi kekeringan El nino saat ini, masyarakat butuh penunjang ekonomi.

Tak hanya itu, politisi asal Bantaeng itu mempermasalahakan langkah Pj Gubernur yang dinilai mengabaikan tuntutan dan aspirasi masyarakat soal kelanjutan pembanguann stadion Mattoanging. Jangan hanya jiplak kegiatan yang terkesan menyenangkan.

“Pj. Gubernur harua fokus untuk selsaikan permasalahan sekarang. Jangan comot sana comot sini, ganti sana canti sini program. Ini sekarang kita tidak kondusif, selalu mengganti program. Ini penting bagi Pj agar pemerintahan nomrmal. Sekarang tidak normal,” terangnya.

Meskipun arfandi mengakui bahwa Pj. Gubernur tidak berpedoman pada Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Namun, Pj Gubernur tetap menjalankan pemerintahan merujuk pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD). Dengam begitu diminta agar tidak membebani anggaran pada program yang akan menimbulkan mubazir.

“Pj Gubenrur selesaikan maslaah internal. Pertama kondusif pegawai, pengelola kelolaa keuangam harus fokus, kalau tidak repot. Sekarang kan korbankan program hal strategis dihilangkan. Ini indikator tidak baik-baik,” tukasnya.

“Soal penanama pisang, tapi siapa kelola. Ini tidak ada rencana. Anggaranya Rp30 miliar siapa yang mengelola. Jangan sampaikan program membenani uang daerah, kalau tidak ada realisasi program akan mubazir,” tambah dia.

Diketahui, pada APBD Perubahan 2023 10 trilisun lebih. Pemprov Sulsel dibawa kemimpinan Bahtiar mengalokasikan anggara Rp224 miliar untuk Pilgub atau pilkada 2024.

Sedangkan anggaran lain adalah alokasi Rp30 miliar untuk tanam pisang atau tanaman pangan hotikultura dan perkebunan. Tak hanya itu, ada juga Rp 10 miliar hanya untuk keperluan makan-minum rapat atau pertrmuan di Biro Umum.

Saat ini. Arah kebijakan program pemerintah provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) di bawah nakhoda Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, setahun ke depan, mulai terlihat.

Bahtiar Baharuddin memaparkan langsung rancangan program yang menjadi skala prioritas yang akan dilakukan nantinya

Bukan semata fokus di perairan, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar juga merancang program menjadikan provinsi Sulsel sebagai daerah penghasil pisang terbesar di dunia.

Tidak tanggung-tanggung, Bahtiar menargetkan setahun ke depan di Sulsel ada area seluas 100 ribu hektare akan ditanami pisang.

Untuk merealisasikan hal itu, Bahtiar berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk PTPN, kampus, hingga pemerintah daerah kabupaten. (**)

Exit mobile version