KABARIKA.ID, JAKARTA–Presiden RI Joko Widodo pagi ini melantik Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P (AAS) sebagai Menteri Pertanian, di Jakarta, Rabu (25/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Amran Sulaiman kembali menjabat Menteri Pertanian (Mentan) setelah satu periode (2014-2019) bergabung dalam kabinet Kerja, Jokowi-JK.

Kabinet Kerja adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, periode 2014 – 2019.

Pengusaha nasional itu kembali menempati pos Menteri Pertanian yang lowong setelah menteri sebelumnya Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri.

Dengan demikian pelantikan Andi Amran Sulaiman (AAS) sebagai Menteri Pertanian pagi ini untuk kali kedua.

Selain Mentan, Letjen Maruli Simanjutak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Maruli menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang sebentar lagi memasuki masa pensiun.

Jejak integritas yang pernah ditorehkan Amran selama menjabat menteri pertanian adalah mewujudkan revolusi mental di Kementerian Pertanian.

Selama 5 tahun itu, Amran tidak hanya menyelesaikan tantangan bidang pangan seperti beras, jagung, cabai, bawang merah dan lain sebagainya.

Menteri Amran juga melakukan reformasi mental SDM (sumber daya manusia) Pertanian, bersih-bersih kantor, dan penertiban aparatur.

Bahkan ia dijuluki Mr Clean di eranya menjadi pejabat publik. Amran tak ingin berkompromi dengan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Andi Amran juga pernah dalam waktu sehari mencopot lima pejabat pada satu direktorat jenderal Kementan, yakni satu pejabat eselon 1 dan 4 direkturnya.

Itu dilakukan malah sebelum KPK mentersangkakan oknum tersebut. Ketika itu ada yang mengatakan Mentan terlalu cepat memecat orang, tapi akhirnya mereka mengapresiasi langkah cepat dan tegas Mentan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kekayaan Founder Tiran Group ini malah menyusut hingga Rp 50 miliar selama menjabat menteri.

Tidak seperti umumnya para pejabat menteri yang setelah menyelesaikan tugasnya, harta kekayaannya bertambah.

Setelah menjadi Menteri Pertanian periode 2014-2019, AAS kembali menekuni bisnis dan banyak melakukan kegiatan sosial untuk pemberdayaan masyarakat, bertemu dan membantu kalangan tak mampu, termasuk hafidz Alquran, hingga anak yatim..(**)