KABARIKA.ID, JAKARTA – Teka-teki siapa yang bakal menduduki kursi jabatan Menteri Pertanian (Mentan) yang ditinggalkan oleh Syahrul Yasin Limpo, terjawab sudah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik dan mengambil sumpah owner PT Tiran Group, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. sebagai Mentan pada sisa masa jabatan periode 2019-2024, Rabu (25/10/2023) di Istana Negara Jakarta.

Pengangkatan Ketua Umum PP IKA Unhas itu sebagai Mentan untuk kedua kalinya pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 101 B/2023 tentang Pengangkatan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, tanggal 24 Oktober 2023.

Presiden Joko Widodo membacakan naskah pelantikan saat melantik Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. sebagai Menteri Pertanian pada sisa masa jabatan periode 2019-2024, Rabu pagi (25/10/2023) di Istana Negara Jakarta. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Setpres/ruslan)

Dalam diktum kesatu Kepres tersebut disebutkan, mengangkat saudara Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024.

Pengangkatan kembali Andi Amran Sulaman sebagai Mentan merupakan bukti kepercayaan Presiden Jokowi terhadap kinerja Andi Amran saat menduduki jabatan yang sama periode 2014-2019 Kabinet Indonesia Maju, pada masa jabatan pertama Presiden Jokowi.

Rekam jejak dan kinerja yang ditorehkan Andi Amran saat menjabat Mentan pada periode 2014-2019, berhasil mengantarkan Indonesia menjadi swasemba pangan dan mendapat penghargaan dari FAO, badan pangan PBB.

Kini, tugas menantang di dunia pertanian dan ketahanan pangan terbentang di hadapan Andi Amran sebagai Mentan. Tantangan itu harus diselesaikan dalam masa jabatan yang tinggal satu tahun lagi.

Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. menandatangani naskah pelantikan sebagai Menteri Pertanian yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu pagi (25/10/2023) di Istana Negara Jakarta. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Setpres/ruslan)

Ketika El Niño melanda dunia, produksi beras Indonesia dan sejumlah negara menurun. Bahkan negara-negara yang tandinya pengekspor beras, seperti India, mengambil kebijakan untuk menghentikan ekspor berasnya.

Produksi padi Indonesia tahun 2023 mengalami penurunan sekitar 1,1 juta ton akibat perubahan iklim. Menurut data BPS produksi padi Indonesia tahun 2022 sebesar 54.748.977 turun menjadi 53.625.539 ton pada 2023.

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pertanian 2020-2024 disebutkan bahwa dampak perubahan iklim bersifat multidimensi yang dapat mengubah tatanan
fisik agro-ekologi terhadap sumber daya pertanian, yang berakibat pada kesejahteraan petani.

Fenomena perubahan iklim ditandai oleh perubahan siklus hidrologi alam yang dapat menyebabkan bencana alam, seperti meningkatnya intensitas curah hujan sehingga terjadi banjir (kondisi La Niña), dan bahkan sebaliknya dapat menimbulkan kemarau panjang sehingga terjadi kekeringan (El Niño).

Bagi sektor pertanian dampak dari perubahan iklim akan menggeser pola dan kalender tanam, menimbulkan eksplosi hama, penyakit tanaman dan hewan yang berdampak pada menurunnya hasil produksi dan produktivitas pertanian.

Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada istri Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., Ir. Hj. Martati pada acara ramah tamah usai pelantikan pejabat negara, Rabu pagi (25/10/2023) di Istana Negara Jakarta. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Setpres/ruslan)

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, rata-rata luas lahan sawah yang terkena banjir adalah 188.662 hektare (27,79% puso), sedangkan yang mengalami kekeringan seluas 255.974 hektare (29,39% puso).

Salah satu program yang kini digenjot pemerintah dalam rangka menjaga ketahanan pangan adalah pembangunan lumbung pangan (food estate) di seluruh Indonesia.

Sedangkan ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, ditinjau dari
jumlah maupun mutu.

Andi Amran Sulaiman yang merupakan sosok pekerja keras, tentu sudah punya program strategis dan langkah taktis untuk menghadapi masalah pertanian dan pangan yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai akibat dari perubahan iklim.

Waktu yang tersisa untuk mengubah keadaan yang kurang menggembirakan itu menjadi cemerlang dan membahagiakan, hanya tinggal satu tahun.

Seluruh rakyat Indonesia menunggu kisah sukses Kementerian Pertanian kembali terulang, seperti yang ditorehkan pada periode 2014-2019.

Pengangkatan kembali Andi Amran Sulaiman sebagai Mentan untuk kedua kalinya pada akhir periode pemerintahan Presiden Jokowi, mirip syair lagu: “Kau yang memulai, kau yang mengakhiri”

Selamat bertugas kepada Andi Amran Sulaiman. (rus)