KABARIKA.ID, JAKARTA–Usai dilantik di Istana Negara oleh Presiden Jokowi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman langsung bertandang ke kantor pusat Kementan, Jalan Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan.
Sekira pukul 10.30 WIB, Mentan tiba dan langsung berkordinasi dengan para pejabat dan seluruh jajaran di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan).
Di hadapan jajaran Kementan, Amran mengatakan dalam satu tahun ke depan akan fokus bekerja memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti Padi dan Jagung.
Itu sebabnya, Amran tak ingin buang-buang waktu dan langsung bekerja alias “ngegas”di hari pertamanya sebagai Menteri.
“Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada,” ujar Mentan di hari pertama masuk kerja.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Indonesia meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.
Tak ada keraguan baginya bahwa target tersebut dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada 2017 dan 2021 lalu.
Amran mengatakan semua program yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara akan dilanjutkan.
Dia mencontohkan jaman dia memimpin Kementan ada program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani atau yang dikenal dengan Program Serasi.
“Semua program yang baik akan kita lanjutkan. Kita sudah pernah swasembada dan harus kita capai kembali,” katanya.
Adapun saat ditanya mengenai perubahan cuaca ektrem el nino yang saat ini tengah berlangsung, Amran mengaku sudah pernah melalui masa sulit tersebut pada tahun 2015. Waktu itu, el nino dapat dilewati dab produksi tetap tinggi.
Kita sudah pernah melewati el nino dengan sangat baik. Jadi tahun ini kita hadapi juga dengan cara yang terbaik,” katanya.
Terakhir, Mentan menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang selama ini menjalankan roda pembangunan pertanian Indonesia.
Salah satu yang paling berjasa adalah Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian besar pada sektor pangan.
“Saya menyampaikan strategis seperti Padi dan Jagung. Padahal sebelumnya saya tidak pernah membayangkan akan kembali ke sini (kementan),” jelasnya.
Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin yang juga pengusaha nasional itu memang harus bekerja simultan mengingat masa periode Kabinet Indonesia Maju 2019 – 2024 hanya tersisa setahun. (**)