KABARIKA.ID, MAKASSAR — Komjen Mohammad Fadil Imran jenderal asal Sulsel jadi orang kepercayaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria kelahiran Makassar 14 Agustus 1968 itu mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo datang ke rapat kerja Komisi III DPR RI Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Fadil Imran adalah jenderal asal Sulsel dengan pangkat bintang tiga.
Di depan anggota Komisi III DPR RI, Fadil Imran menyampaikan program Kapolri dalam pengamanan Pilpres 2024 dan Pileg 2024.
Hingga kini, tidak banyak putra asal Sulsel bisa menyandang pangkat jenderal bintang tiga di Kepolisian.
Fadil Imran adalah salah satunya.
Rapat kerja membahas persiapan pengamanan dan penegakan hukum dalam rangka Pemilu Tahun 2024.
Dalam kesempatan itu, Komjen M Fadil Imran menyampaikan program dan gagasan Jenderal Listyo dalam pengamanan Pilpres 2024 dan Pemilu 2024.
“Kami dapat perintah mewakili Bapak Kapolri menjelaskan kepada Komisi III tentang konsep pengamanan pemilu 2024,” kata Fadil Imran di hadapan anggota Komisi III DPR RI.
“Bapak kapolri menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan Komisi III DPR RI menyukseskan Polri sehingga Polri masih dipercaya masyarakat dalam jalankan tugas kamtibmas, penegakam hukum serta perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat,” kata Fadil Imran.
Fadil Imran adalah jenderal kelahiran Makassar 14 Agustus 1968.
Alumni Akpol 1991 itu mendelegasikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Komjen Mohammad Fadil Imran memaparkan program di depan Komisi III DPR RI.
Fadil Imran memaparkan buku materi Kapolri.
Rapat kerja dipimpin Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto.
“Bahwa saat ini Indonesia sedang masuki bulan politik di 2024, yang akan datang Indonesia akan melakukan pesta demokrasi,” kata Bambang Wuryanto.
Bambang Wuryanto mengatakan, fungsi kepemiluan adalah pertandingan antar partai yang tentu diwasiti oleh Bawaslu dan diselenggarakan oleh KPU dalam hal ini Kepolisian sebagai alat negara bagi penegakan hukum.
“Sehingga, seluruh personel hukum memiliki sikap netralitas dalam pemilu tersebut,” jelas Bambang di Ruang Rapat Komisi III, Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Profil Fadil Imran
Dikutip dari Wikipedia, Komjen. Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si. (lahir 14 Agustus 1968) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 27 Maret 2023 menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Fadil, lulusan Akpol 1991 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Fadil dilahirkan di Provinsi Sulawesi Selatan dan berasal dari Kaluarrang, Bontonompo, Gowa dan Takalar.
Ia disebut merupakan keturunan dari Raja Gowa ke-IX (1510-1546) Kesultanan Gowa, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa’risi’ Kallonna Gallarang Loaya, yang juga dikenal sebagai tokoh pendiri Kota Makassar (Benteng Somba Opu) pada tahun 1511.
Fadil diketahui menempuh pendidikan AKABRI pada tahun 1991, dan sempat mengenyam pendidikan di PTIK dan SESPIM. Ia juga menjadi murid di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Sespim Lemdiklat Polri pada tahun 2015.
Riwayat Jabatan
Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat
Kapolsek Metro Cengkareng (1999)
Kapolsek Metro Tanah Abang (2002)
Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2008)
Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008)
Wadirreskrimum Polda Metro Jaya (2009)
Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri[2] (2011)
Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau [3] (2011)
Kapolres Metro Jakarta Barat (2013)
Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015) [4]
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2016)
Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2016)
Dirtipidsiber Bareskrim Polri[5] (2017)
Dirtipidter Bareskrim Polri[6] (2018)
Sahlisosbud Kapolri (2019)
Kapolda Jawa Timur[7] (2020)
Kapolda Metro Jaya (2020)
Kabaharkam Polri (2023)
Kasus Terkenal
Penangkapan Tersangka Mutilasi Ryan Jombang (2008)
Penangkapan Tersangka Mutilasi Baekuni alias Babe (2010)
Penangkapan Hercules & John Kei (2013)
Kasus Pembajakan Warkop DKI Reborn (2016)
Menjerat 325 orang tersangka dan 85 perusahaan atas kasus kebakaran hutan seluas 7.264 hektare
Membongkar Sindikat Saracen (2017)
Penangkapan Muslim Cyber Army (2018)
Penanganan Covid-19 Jawa Timur (**)