KABARIKA.ID, JATIM–Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memotivasi ribuan penyuluh pertanian dan petani Jawa Timur untuk menggenjot produksi padi dan jagung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya dulu pernah jadi PPL (Penyuluh Petani Lapangan), jadi saya tahu bagaimana perasaan PPL,” kata Mentan Amran pada acara Pembinaan Penyuluh Pertanian di Graha Sandiya Semen Gresik Tuban, Kamis (23/11/2023).
Acara ini dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa dan 2.500 peserta yang terdiri atas penyuluh pertanian, anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), P4S, serta Petani Milenial Jawa Timur, anggota KTNA Provinsi Jawa Timur.
juga hadir Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI), dan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN).
Mentan Amran menyebutkan kehadiranya dalam pembinaan penyuluh tersebut untuk bertatap muka dengan para penyuluh dan petani untuk memberikan motivasi agar bersemangat dalam meningkatkan produktivitas pangan dan menekan impor.
Terlebih lagi, lanjut Mentan untuk menghadapi ancaman dampak El Nino yang begitu kuat saat ini yang berdampak langsung pada penurunan produksi.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa untuk menekan impor dan agar dapat berswasembada, maka Kementan bersama semua pihak fokus pada produksi padi dan jagung untuk peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung tahun 2023-2024.
“Penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan. Penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus mengubah mindset serta keluar dari zona nyaman kalau ingin berhasil,” kata Amran memberi motivasi.
Dulu, kata Amran kita pernah berswasembada, bahkan Indonesia pernah diberikan penghargaan oleh FAO karena berhasil swasembada dan sekarang saatnya harus melanjutkan swasembada.
Mentan Amran berjanji akan mempermudah penyuluh pertanian dan petani untuk membantu peningkatan produksi padi dan jagung.
Yang pertama, menghapuskan kartu tani untuk mempermudah petani memperoleh pupuk bersubsidi.
“Sekarang akses pupuk subsidi akan lebih mudah. Yang kedua, mulai tanggal 1 Desember nanti, BOP (Biaya Operasional Penyuluh) akan naik 200 ribu rupiah dan bisa naik lagi tahun depan jika hasil tanamnya baik,” ucapnya.
Menurut Amrannyang juga Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin, Makassar, penyuluh dan para petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan.
“Ingat, krisis pertanian akan menjadi krisis politik dan membuat pemerintah sulit berkembang, karena itu kita harus jaga bersama. Pangan adalah senjata kita dan kedepannya kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor dan kita harus ekspor,” sambung Amran.
Kepala Badan Penyuluhan BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Jawa Timur serta untuk memotivasi para petani dan steakholder yang terkait
Penyuluh pertanian merupakan garda terdepannya. Karena itu, penyuluh adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada.
“Hari ini saya mewakilkan penyuluh pertanian dan petani, keinginan kami untuk menyukseskan program pertanian untuk meningkatkan produksi padi dan jagung, terutama di Jawa Timur,” pinta Dedi.
Kementerian Pertanian Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Timur.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan dukungannya penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Jawa Timur. (**)