Wujudkan IKU 3, Dosen Departemen Sastra Daerah FIB Unhas Beri Pembekalan Pengajaran Inovatif kepada Guru Bahasa Makassar

Berita, Kabar Unhas645 Dilihat

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Merealisasikan indikator kinerja utama ketiga (IKU 3) berupa aktivitas dosen di luar kampus, Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pembekalan bagi guru-guru bidang studi Bahasa Makassar tingkat SD dan SMP.

Pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Optimalisasi Pengajaran Bahasa Makassar untuk Guru SD dan SMP” tersebut, berlangsung pada Sabtu (25/11/2023) di Kabupaten Gowa.

Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Gusnawaty, M. Hum. dan Sekretaris Departemen (Sekdep) Sastra Daerah FIB, Pammuda, S.S., M. Hum.

Saat membuka kegiatan ini secara resmi, Prof Gusnawaty dalam sambutannya menegaskan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi, yang juga berfungsi sebagai jendela untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal, sejarah, dan identitas budaya.

Menurut Prof Gusnawaty, kegiatan ini menjadi contoh nyata kontribusi dosen dalam menerapkan pengetahuan dan keahlian mereka di luar lingkungan akademis.

Para narasumber dan dosen Departemen Sastra Daerah FIB Unhas foto bersama dengan para peserta “Optimalisasi Pengajaran Bahasa Makassar untuk Guru SD dan SMP”, Sabtu (25/11/2023) di Kabupaten Gowa. (Foto: panitia)

Para narasumber dalam kegiatan pengabdian ini adalah Basiah, S.S., M. A. yang membawakan materi tentang naskah Lontara; Dr. Firman Saleh, S.S., M. Hum. dengan materi Media Pembelajaran; dan Dr. Ery Iswary, M. Hum. yang menyajikan materi tentang Collaborative Learning.

Juga hadir dosen Sastra Daerah lainnya, yakni Dr. Dafirah yang mewakili Dekan FIB; Dr. Dalyan Tahir, Burhan Kadir, M. A.; Hunaeni, S.S. M. Si.; dan Andi Tenri, S.S., M. Hum.

Para narasumber tersebut secara nyata menerapkan keahlian mereka di luar konteks kampus, namun memberi dampak langsung terhadap masyarakat.

Melalui kegiatan ini, para peserta yang terdiri dari guru bidang studi Bahasa Daerah Makassar dibekali metode pengajaran yang lebih inovatif, pemahaman yang lebih mendalam tentang naskah Lontara, dan penerapan strategi collaborative learning yang lebih efektif.

“Diharapkan, setelah mengikuti serangkaian kegiatan ini, para guru dapat kembali ke sekolah mereka dengan wawasan baru dan semangat yang diperbarui, untuk memberikan pendidikan Bahasa Makassar yang lebih berkualitas,” ujar Prof Gusnawaty.

Kegiatan ini, lanjut Prof Gusnawaty, tidak hanya memperkaya pengajaran di kelas, tetapi juga merupakan bagian integral dari komitmen para dosen Departemen Sastra Daerah Unhas untuk memenuhi IKU 3.

“Kami sebagai dosen berdedikasi untuk membawa pengetahuan kami ke masyarakat, menghubungkan universitas dengan kebutuhan nyata di lapangan,” tandas Prof Gusnawaty.

Kegiatan ini menghadirkan para guru bidang studi Bahasa Daerah Makassar dari seluruh Kabupaten Gowa.

Mereka antusias mengikuti penyajian seluruh materi dari para narasumber, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Makassar di sekolah mereka masing-masing.

Kegiatan ini sejalan dengan tujuan IKU 3 yang berfokus pada penerapan ilmu pengetahuan di luar lingkungan kampus.

“Seri pengabdian ini tidak hanya merefleksikan langkah maju dalam pendidikan lokal, tetapi juga mewakili kolaborasi dan dedikasi dosen yang aktif di luar kampus,” tambah Prof Gusnawaty.

Guru-guru yang hadir sebagai peserta berasal dari berbagai latar belakang dan pengalaman, tetapi memiliki tujuan yang sama, yakni memperkaya kemampuan mereka dalam mengajar Bahasa Makassar di kelas, sehingga dapat memberikan pendidikan yang lebih bermakna dan relevan kepada generasi muda sebagai peserta didik.

Bagi Prof Gusnawaty, kegiatan ini tidak hanya menandai kemajuan dalam pendidikan bahasa di Kabupaten Gowa, tetapi juga membuktikan bahwa dengan komitmen dan kerja sama, dosen dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menghadapi tantangan nyata pendidikan di Indonesia.

Kehadiran para guru tersebut sebagai peserta, tidak terlepas dari peran aktif Dr. Sumarlin Rengko, M. Hum. sebagai koordinator kegiatan.

Ia dengan bernas memfasilitasi pertukaran ide yang efektif antara para narasumber dan peserta. Juga memastikan setiap aspek kegiatan berjalan lancar sesuai rencana, dari awal hingga akhir. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *