Hormati Penemu Abjad Braille, Tanggal Kelahirannya Ditetapkan sebagai Hari Braille Sedunia

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Tanggal 4 Januari 2024 hari ini, diperingati sebagai Hari Braille Sedunia untuk menghormati kelahiran penemu abjad Braille, Louis Braille.

Persembahan Braille kepada dunia telah mencerahkan kehidupan jutaan orang di seluruh dunia yang buta atau mengalami gangguan penglihatan, dan mereka mendapatkan manfaat dari karyanya setiap hari.

Keberadaan abjad Braille berperan penting bagi para penyandang disabilitas penglihatan. Selain bermanfaat untuk membaca dan menulis, abjad Braille juga berperan dalam memudahkan para penyandang disabilitas penglihatan dalam mendapatkan informasi.

Hari Braille Sedunia ini juga mengakui bahwa penyandang disabilitas penglihatan berhak mendapatkan standar hak asasi manusia yang sama seperti orang lain.

Peran Abjad Braille 

Abjad Braille memiliki sistem huruf sentuh sehingga cara bacanya harus diraba (bagi tunanetra). Kerangka penulisan abjad Braille memiliki bentuk seperti kartu domino.

Pada mulanya abjad Braille mempunyai enam titik timbul yang terdiri atas tiga baris dengan dua titik.

Namun, saat ini abjad Braille telah diubah dengan menambah dua lagi titik menjadi delapan titik. Hal ini memudahkan pembaca Braille mengetahui huruf tersebut merupakan huruf kapital atau kecil

Deret abjad dan angka Braille. (Sumber: id.wikihow.com)

Karena perannya yang sangat penting bagi kebutuhan penyandang disabilitas penglihatan, maka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mewajibkan setiap negara yang telah meratifikasi konvensi tentang hak penyandang disabilitas (UNCRPD), menyediakan sarana informasi terakses dan produksi abjad Braille.

Kewajiban ini tercantum dalam beberapa pasal dalam UNCRPD dan traktat Marakesh.
Pasal 9 UNCRPD memuat aturan aksesibilitas, advokasi, dan promosi abjad Braille.

Selanjutnya, Pasal 21 UNCRPD mengatur tentang penyediaan informasi yang terakses bagi penyandang disabilitas.

Sedangkan Pasal 24 UNCRPD mengatur siapa saja pihak yang wajib menyediakan sarana informasi dan produksi abjad Braille. Pasal ini juga menyebutkan pihak yang harus terlibat dalam proses pembelajaran abjadBraille.

Sejarah Hari Braille Sedunia

Istilah ‘Braille’ diambil dari nama penciptanya, Louis Braille. Dia adalah seorang berkebangsaan Perancis yang kehilangan penglihatannya saat masih kecil ketika dia secara tidak sengaja menusuk matanya dengan sebuah bendah milik ayahnya.

Sejak usia 10 tahun, Braille menghabiskan waktu di Royal Institute for Blind Youth di Perancis, di mana ia merumuskan dan menyempurnakan sistem titik timbul yang akhirnya dikenal sebagai Braille.

Braille menyelesaikan pekerjaannya, mengembangkan kode berdasarkan sel dengan enam titik, sehingga memungkinkan ujung jari merasakan seluruh unit sel dengan satu sentuhan dan berpindah dengan cepat dari satu sel ke sel berikutnya.

Akhirnya, Braille perlahan diterima di seluruh dunia sebagai bentuk informasi tertulis utama bagi penyandang tunanetra.

Musisi tunanetra juga dapat memperoleh manfaat besar dari belajar membaca musik dalam huruf Braille.

Musik Braille menggunakan sel enam titik yang biasa, tetapi juga dilengkapi sintaksis dan terjemahannya sendiri.

Louis Braille lahir pada 4 Januari 1809 dan wafat pada 6 Januari 1852 pada usia 42 tahun. Ia mengalami kebutaan sejak kecil. Keadaan itu menginspirasi dirinya untuk menciptakan abjad yang dapat membantu tunanetra dapat membaca. (Foto: michaelhingson.com)

Sayangnya, Braille tidak mempunyai kesempatan untuk melihat betapa bermanfaatnya abjad yang ia ciptakan itu.

Louis Braille meninggal dunia pada 1852, dua tahun sebelum Royal Institute mulai mengajarkan Braille.

Penemuan luar biasa Braille yang membuka dunia aksesibilitas bagi tunanetra diakui oleh Majelis Umum PBB.

Dalam sidang umum Majelis Umum PBB pada November 2018, menetapkan tanggal 4 Januari sebagai Hari Braille Sedunia.

Hari Braille Sedunia pertama kali diperingati pada 2019 dan merupakan hari libur internasional.

Lini Masa Hari Braille Sedunia

Tahun 1824: Louis Braille berhasil menyelesaikan sistem Braille.

Tahun 1916: Sekolah-sekolah untuk tunanetra di Amerika Serikat mengadopsi secara resmi abjad Braille.

Tahun 2011: Kotak Braille menerima Penghargaan Red Dot Design yang diakui secara internasional.

Tahun 2019: Hari Braille Sedunia pertama kali diperingati pada 4 Januari dan dirayakan di seluruh dunia.

5 Fakta Menakjubkan tentang Braille

1. Braille juga merupakan asteroid
Pada tahun 1999, Deep Space 1 milik NASA terbang melewati asteroid dalam perjalanannya untuk memotret Komet Borrelly dan menamakannya ‘9969 Braille’ sebagai pengakuan atas Louis Braille.

2. Braille bukanlah sebuah bahasa
Braille adalah abjad yang dapat digunakan untuk menulis hampir semua bahasa dan versinya tersedia dalam bahasa Arab, Cina, Ibrani, Spanyol, Indonesia, dan banyak lagi.

3. Ada dua versi
Ada dua jenis abjad Braille, yaitu yang tidak disingkat mengeja setiap kata, dan Braille yang disingkat adalah versi yang menyingkat kata-kata yang sudah dikenal.

4. Ada versi untuk matematika dan sains
Ada versi unik Braille khusus untuk matematika dan sains, yang disebut Kode Nemeth.

5. Ada mainan dalam huruf Braille
Permainan klasik keluarga, seperti Uno, Monopoly, dan LEGO juga tersedia dalam versi Braille. (*/mr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *