KABARIKA.ID, JAKARTA- Kementerian Pertanian (Kementan) menanggapi pemberitaan terkait kepemilikan helikopter yang digunakan Menteri Pertanian dan tidak dilaporkan dalam LHKPN tertanggal lapor 19 Desember 2023 Mentan Andi Amran Sulaiman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Kementan Fuadi menyampaikan bahwa kendaraan helikopter yang digunakan Mentan saat kunjungan kerja disewa oleh perusahaan pribadi Mentan Amran.

“Helikopter tersebut disewa Bapak Mentan dengan uang pribadinya dan bukan dimiliki sendiri. Negara gratis menggunakan. sehingga wajar apabila tidak dilaporkan dalam LHKPN,” tegas Fuadi di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Fuadi mengatakan Mentan menyewa heli tersebut sejak sebelum menjadi Mentan untuk kegiatan hariannya apabila harus menjangkau daerah-daerah tertentu yang sulit dijangkau kendaraan darat dan jauh.

Menurutnya, Mentan Amran tidak membebani negara dengan penggunaan kendaraan tersebut.

“Mentan bahkan tidak menerima gaji dan tunjangannya sebagai menteri setiap bulannya. Kami serahkan gaji beliau setiap bulan, namun beliau selanjutnya memberikan gajinya untuk masyarakat,” lanjutnya.

Senada Fuadi, staf khusus Mentan Fadlan Ahmad mengatakan dirinya yang secara rutin menerima gaji Mentan Amran dan diberikan tugas tambahan memberikan gaji serta tunjangan jabatan Mentan kepada anak yatim piatu dan janda pegawai di lingkungan Kementan.

“Bapak sangat perduli soal ini, dan tidak ingin sepersen pun gajinya diterima. Beliau berikan semua bagi yatim piatu dan janda pegawai Kementan. Tiap bulan saya yang bagikan,” terang Fadlan.

Prof Hasil Sembiring salah seorang Tenaga Ahli Mentan (TAM) juga memberikan keterangan terkait harta kekayaan Mentan Amran.

Menurutnya saat ini Mentan memiliki kekayaan yang berlebih, bahkan sering makan mentraktir orang dan tidak menggunakan anggaran Kementan.

“Mentan Amran sejak dulu terkenal dengan Mr Clean. DPR dan organisasi petani KTNA mengakuinya. Beliau bukan type orang yang suka bermain-main anggaran, bahkan rela berkorban demi negara. Pasca menjadi Menteri malah beliau ikhlas perusahaannya rugi 50 miliar. Resiko beliau berintegritas,” tutupnya.