KABARIKA.ID, MAKASSAR – Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) genap berusia 63 tahun hari ini, 6 Maret 2024.
Kostrad adalah komando utama operasional (Kotama Ops) yang bertugas menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan tingkat strategis sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.
Peringatan HUT ke-63 Kostrad tahun 2024 mengusung tema, “Petarung Militan Penjaga Kedaulatan NKRI”.
Sejarah Singkat Berdirinya Kostrad
Melansir laman resmi Kostrad (kostrad.mil.id) cikal bakal Kostrad bermula saat diresmikannya Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad) pada 6 Maret 1961. Mayjen TNI Soeharto merupakan Panglima Korra I Caduad dan Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma sebagai Kepala Staf.
Mayjen TNI Soeharto kemudian membuat telaahan staf mengenai perlunya dibentuk pasukan cadangan strategis. Gagasan itu kemudian disetujui.
Akhirnya keluarlah Skep Kasad Nomor: KPTS 178/2/1963 tertanggal 19 Februari 1963 tentang perubahan nama Korra I Caduad menjadi Kostrad.
Kostrad memiliki tugas pokok menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan tingkat strategis sesuai dengan kebijakan Panglima TNI, dan sebagai komando utama pembinaan (Kotama Bin) bertugas membina kesiapan operasional atas segenap jajaran komandonya yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kasad.
Kelahiran Kostrad identik dengan mitos lahirnya Gatotkaca dalam cerita pewayangan.
Pada awal kelahirannya, Kostrad sudah diberi kepercayaan melaksanakan tugas operasi dengan sukses di Irian Barat.
Tugas ini merupakan suatu gemblengan pengalaman seperti gemblengan Gatotkaca yang digodog dalam kawah Candradimuka, yang akhirnya keluar menjadi ksatria yang gagah berani, memiliki otot kawat tulang besi, pilih tanding disegani lawan maupun kawan.
Dalam penugasan luar negeri, Kostrad bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian di bawah kendali Dewan Keamanan PBB. Sementara di wilayah NKRI, Kostrad turut terlibat dalam operasi pemulihan keamanan, pengamanan perbatasan, penanggulangan bencana alam, pengamanan objek vital dan operasi pembebasan sandera.
Pada ulang tahun ke-6 Kostrad tahun 1967, Pangkostrad Mayjen TNI Kemal Idris menyelenggarakan sayembara untuk membuat Mars Kostrad dan Himne Kostrad dan kemudian dimenangkan karya M. Simanungkalit.
Dalam perjalanan sejarahnya Kostrad pernah mendapat “Samnya Purna Nugraha’ dari Presiden RI pada acara ulang tahun ke-8 Kostrad tahun 1969.
Perkembangan Terkini Kostrad
Organisasi Kostrad terus mengalami perkembangan dan kemajuan hingga sekarang. Kostrad saat ini memiliki 3 Divisi Infanteri dan 23 Satuan Badan Pelaksana.
Divisi Infanteri-1/Prakasa Vira Gupti atau Divif 1/Kostrad bermarkas di Cilodong, Depok, Jawa Barat. Satuan-satuan yang ada di bawahnya terdiri dari 2 Brigif Para Raider, Brigif Raider, Resimen Armed, Yon Arhanud, Yonkes, Yon Bekang, Yonzi, Yonkav, Denhub, Denpom, Denpal, dan Kompi Kav Tai.
Divisi Infanteri 2/Vira Cakti Yudha atau Divif 2/Kostrad di Singosari, Malang, Jawa Timur. Satuan-satuan jajarannya terdiri dari Brigif Para Raider, Brigif Mekanis, Brigif Raider, Resimen Armed, Yon Arhanud, Yonkes, Yon Bekang, Yonzi, Yonkav, Denhub, Denpom, Denpal, dan Kompi Kav Tai.
Divisi Infanteri 3/Darpa Cakti Yudha atau Divif 3/Kostrad bermarkas di Pakatto, Gowa, Sulawesi Selatan. Satuan jajarannya, yaitu: Brigif Para Raider, Brigif Raider, Yon Arhanud, Yon Armed, Denhub, Denpom, Denpal, dan Kompi Kav Tai.
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan Panglima Kostrad Nomor : Juklak/1/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 tentang ketentuan pemberian dan penggunaan Brevet Cakra bagi personel militer Kostrad, maka terhitung mulai tanggal 15 Maret 2016 seluruh personel militer Kostrad dan mantan prajurit Kostrad berhak menggunakan Brevet Cakra. Untuk personel militer yang baru masuk Kostrad wajib mengikuti latihan Cakra yang diselenggarakan secara terpusat.
Pengabdian prajurit Kostrad dari masa ke masa terlibat dalam penugasan luar negeri sebagai pasukan penjaga perdamaian di bawah kendali Dewan Keamanan PBB.
Sedangkan di wilayah NKRI, Kostrad terlibat dalam operasi pemulihan keamanan, pengamanan perbatasan, penanggulangan bencana alam, pengamanan objek vital dan operasi pembebasan sandera.
Pangkostrad Dalam Rentang Waktu Tahun 2000-2024
1. Letjen TNI Djadja Suparman S.I.P (1999-2000),
2. Letjen TNI Agus Wirahadikusumah (2000),
3. Letjen Ryamizard Ryacudu (2000-2002),
4. Letjen TNI Bibit Waluyo (2002-2004),
5. Letjen TNI Hadi Waluyo, S.I.P., M.Sc (2004-2006),
6. Letjen TNI Erwin Sudjono (2006-2007),
7. Letjen TNI George Toisutta (2007-2010),
8. Letjen TNI Burhanuddin Amin (2010),
9. Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo (2010-2011),
10. Letjen TNI A.Y. Nasution (2011-2012),
11. Letjen TNI M. Munir (2012-2013),
12. Letjen TNI Gatot Nurmantyo (2013-2014),
13. Letjen TNI Mulyono (2014-2015),
14. Letjen TNI Edy Rahmayadi (2015-2018),
15. Letjen TNI Agus Kriswanto (2018-2018),
16. Letjen TNI Andika Perkasa (2018-2018),
17. Letjen TNI Besar Harto Karyawan (2018-2020),
18. Letjen TNI Eko Margiyono, M.A. (2020-2021),
19. Letjen TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. (2021),
20. Letjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. (2022-2023),
21. Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (2023-sekarang). (*/rus)