KABARIKA.ID–Pada bulan suci Ramadhan, masyarakat Indonesia identik dengan takjil berbuka puasa. Takjil, sebagai sajian berbuka puasa yang khas, tidak hanya menjadi simbol keberagaman kuliner Indonesia tetapi juga menjadi momen untuk berbagi dan berempati dengan sesama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Takjil, sebagai hidangan khas berbuka puasa, tidak hanya menjadi bagian dari tradisi kuliner tetapi juga merupakan bagian dari identitas budaya yang kaya di Indonesia.

Salah satu takjil khas yang tak lekang oleh waktu adalah kolak. Kolak, hidangan manis yang terbuat dari campuran pisang, ubi, kacang hijau, dan santan, menjadi favorit di berbagai daerah di Indonesia.

Kelezatan kolak di bulan Ramadhan menjadi simbol kehangatan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa.

Selain kolak, es buah juga menjadi pilihan takjil populer di banyak rumah tangga. Campuran buah segar seperti semangka, melon, jeruk, dan nangka yang disajikan dengan es serut dan sirup gula menjadi penyegar yang sempurna setelah seharian menahan lapar dan haus.

Di beberapa daerah, takjil khas lainnya seperti lupis, cenil, es teler, dan es cendol juga tetap menjadi favorit yang disajikan dengan beragam varian dan cita rasa.

Misalnya saja di Sulawesi Selatan, pintu gerbang Indonesia timur ini punya berbagai macam kudapan takjil yang tak kalah menggiurkan. Kalau mampir ke Makassar, jangan lupa cicipi

1. Jalangkote

Jalangkote sangat mirip pastel. Isinya berupa wortel dan kentang yang dipotong-potong dadu kecil, tauge, dan suun yang dimasak dengan bumbu.

Terkadang isinya ditambahi potongan telur rebus dan daging sapi cincang. Jalangkote dinikmati bersama saus sambal cuka encer.

2. Roko-roko Cangkuning

Dalam Bahasa Makassar, roko artinya bungkus, sedangkan roko-roko berarti kue yang dibungkus daun pisang.

Roko-roko cangkuning menggunakan adonan tepung beras dan santan yang diberi isi kelapa parut yang dicampur gula merah. Kue ini biasanya dibungkus bentuk piramida.

3. Putu Cangkiri

Putu berarti beras ketan, sedangkan cangkiri adalah Bahasa Bugis untuk cangkir. Putu cangkiri sendiri adalah kue yang terbuat dari tepung beras ketan yang dicampur gula merah atau gula pasir dengan isi kelapa muda parut.

Kue ini dicetak di corong (hanya bagian lebarnya) lalu dikukus. Putu cangkiri bisa berwarna cokelat atau putih, tergantung jenis gula yang dipakai.

4. Cucur Bayao

Cucur bayao juga menggunakan kenari dan banyak kuning telur, namun tanpa kentang. Selain gurih, rasanya juga sangat manis karena direndam dalam air gula. Bentuknya bundar dan pipih dengan warna kuning dan tekstur seperti spons.

Selain itu juga ada bayao nibalu yang terbuat dari adonan yang kurang lebih sama, namun berbentuk silinder dengan daging buah durian di tengahnya.

5. Biji Nangka

Kue biji nangka tidak terbuat dari biji buah nangka betulan, hanya bentuknya saja yang mirip.

Mue ini terbuat dari kentang yang dikukus dan dihaluskan, lalu dicampur gula, kenari, dan banyak kuning telur. Setelah dibentuk, adonan disiram air gula. Rasanya sangat manis dan gurih telur.

Kekayaan kuliner Indonesia yang beragam menjadikan bulan Ramadhan sebagai momen untuk menikmati kelezatan takjil khas Nusantara yang menggugah selera.

Dengan berbagai pilihan takjil khas Nusantara yang menggoda selera, bulan Ramadhan tidak hanya menjadi momen untuk beribadah tetapi juga untuk menikmati kelezatan kuliner tradisional yang kaya akan rasa dan aroma.

Semoga kehangatan dan kebersamaan dalam berbagi takjil khas Nusantara terus menguatkan tali persaudaraan di tengah-tengah masyarakat Indonesia.