KABARIKA.ID MAKASSAR – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, S.I.P., memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Lahan (Opla) Rawa dan Pompanisasi, di Ruang Bina Yudha (RBY) Makodam, Jl. Jenderal Urip Sumoharjo, Makassar.
Rakor Opla Rawa dan Pompanisasi ini diikuti secara langsung sejumlah Pejabat Utama (PJU) Kodam, Dinas Pertanian Provinsi/Kota se-Sulsel, Tim Survey Investigasi Design (SID) Unhas dan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang.
Juga diikuti secara virtual para Komandan Kodim (Dandim) jajaran Kodam XIV/Hasanuddin yang berada di wilayah Sulsel, Sulbar dan Sultra.
Rakor ini bertujuan untuk menindaklanjuti kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan TNI AD, khususnya Kodam XIV/Hasanuddin dalam percepatan Opla Rawa dan Pompanisasi digelar Senin (18/03/2024).
MoU Mentan dan Panglima TNI
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Panglima TNI Agus Subiyanto melakukan penandatangan Nota Kesepakatan (MoU) Kementerian Pertanian dengan TNI tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian.
Penandatangan Nota Kesepakatan (MoU) Kementan dan dukungan TNI pada pembangunan pertanian dilakukan di Rumah Dinas Panglima TNI, Senin, (4/12/2023).
Penandatangan MoU oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Panglima TNI Agus Subiyanto bertujuan mempercepat peningkatan produksi dan mengembalikan swasembada pangan yang pernah diraih tiga tahun sebelumnya.
Juga memperkuat sektor pertanian guna menghadapi ancaman dampak El Nino Salah satunya dengan mengoptimasi lahan tidur atau bangunkan lahan tidur dan potensi lahan rawa mineral seluas 10 juta hektar.
Salah satu yang bakal dilakukan adalah melakukan optimalisasi pompa air untuk saluran irigasi yang mengairi 1 juta hektare lahan tadah hujan di seluruh Indonesia.
Optimalisasi pompa air ini dilakukan di Pulau Jawa sebesar 500 ribu hektare, sisa 500 ribu hektare lainnya di luar Jawa.
“Karena ada El Nino yang berkepanjangan khusus pulau Jawa kita rencana 500.000 hektare kita daerah upland atau tadah hujan kita akan melakukan pompanisasi seluas 500.000 hektare pulau Jawa. Kemudian, 500.000 hektare di luar Jawa,” papar Amran ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).
Swasembada
“Di era Pak Jokowi, kita tiga kali swasembada. Ini semua berkat campur tangan TNI. Kita swasembada di 2017, 2019, 2020. Kedepannya dengan sinergi ini kita mencoba menekan impor dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan. Tiga tahun kedepan harapannya kita sudah swasembada seperti dulu,” kata Mentan Amran.
Amran menegaskan Kementan sepakat untuk bekerjasama meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian Indonesia yang tengah terpuruk akibat adanya El Nino yang masuk pada kategori Gorila El Nino, yakni musim kemarau ekstrim.
Kesepakatan ini merupakan lanjutan dari kesepakatan Kementerian Pertanian dan TNI yang pernah diresmikan pada bulan Maret 2011 lalu.
“Kolaborasi ini pernah membuahkan hasil kita swasembada. Swasembada beras, swasembada jagung bahkan ekspor, bawang merah juga ekspor sampai saat ini. Selain itu komoditas yang lain juga sudah meningkat,” ungkap Amran.
Lebih lanjut Amran menambahkan dengan adanya kerjasama antara TNI dan Kementan ini, swasembada pangan Indonesia optimis segera tercapai.
Pasalnya, kerjasama dengan TNI tidak hanya peningkatan produksi pada lahan baku sawah 7,4 juta hektar, tapi juga mengoptimalkan lahan tidur utamanya lahan rawa mineral yang potensinya untuk dijadikan lahan pertanian seluas 10 juta hektar.
“Insyallah kedepannya bersama TNI kami bisa kerjakan lahan rawa ini termasuk Food Estate di Kalimantan. Kami yakin bisa selesaikan Food Estate ini dalam waktu dekat. Juga membangunkan dan mengoptimasi lahan rawa dengan suport TNI,” jelas Amran.