KABARIKA.ID’Z PADA 2024 tahun ini perhelatan pesta demokrasi telah berlangsung, pada tanggal 14 Februari 2024 kemarin kita sama-sama mengikuti proses pemilu serentak 2024 untuk pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden dan wakil presiden.
Namun pada tahun yang sama pula kita akan melaksanakan pemilihan serentak untuk pemerintah daerah (Pilkada). Situasi ini merupakan hal yang begitu menguji kualitas demokrasi di tanah air karena disaat bersamaan kita dituntut untuk tetap melaksanakan amanat konstitusi sembari harus tetap menjaga integrasi bangsa di situasi pemilihan politik yang cukup beragam ditanah air ini.
Untuk Pilkada serentak 2024 ini KPU telah mengeluarkan aturan terkait jadwal dan tahapannya. Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024, Pilkada akan digelar pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
Dalam perhelatan Pilkada 2024 ini tentunya seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat ikut serta menyalurkan hak suara untuk bisa bersama-sama menentukan pemimpin dan nasib kemajuan di daerahnya masing-masing. Harapan dari perhelatan Pilkada ini tak lain dan tak bukan adalah kemenangan rakyat.
Jelas, jika merujuk pada esensi pemilu adalah kemenangan rakyat. Pemilu bukan sekadar hitung-hitungan elektoral sehingga seolah-olah seseorang atau kelompok yang unggul dalam penghitungan suara pemilu boleh menjalankan kekuasaan tanpa memedulikan kepentingan dan suara rakyat.
Sebagaimana diungkapkan oleh Abraham Lincoln (1805–1865) bahwa hakikat demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, secara substansial dalam konteks bernegara demokratis, pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) baik eksekutif maupun legislatif dimaksudkan untuk memastikan keterlibatan dan kekuasaan rakyat dalam memilih dan menentukan pemimpinnya.
Pilkada serentak 27 November 2024 khususnya Pilkada di Bantaeng diharapkan dapat menjadi momentum bagi masyarakat Kabupaten Bantaeng untuk menyambut kemenangan. Sebagai bentuk dari implementasi prinsip kedaulatan rakyat, maka kemenangan yang dimaksud adalah kemenengan rakyat yang sesungguhnya, bukan hanya kemenangan cabup dan wacabup tertentu.
Masyarakat Bantaeng menjadi pemenangnya jika dalam perhelatan Pilkada Banteng kali ini, masyarakat dapat memilih pemimpinya dengan sadar dan bebas tanpa adanya tekanan-tekanan (sandera politik) elit para kontestan maupun pihak penyelenggara lainnya dengan ragam hegemoninya seperti money politics, penguasaan atau pembajakan sistem, dan teknis operasional penyelenggara, serta beberapa bentuk hegemoni negatif lainnya.
Keberhasilan pilkada tentu tidak bisa dimaknai sempit hanya sebatas demokrasi prosedural yang dapat berjalan secara jujur, aman dan lancar namun lebih dari itu, melalui Pilkada diharapkan dapat menciptakan sendi-sendi demokrasi guna mencapai keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
Sehingga perhelatan Pilkada tidak hanya sekedar rutinitas lima tahunan para elit-elit politik di daerah tanpa memberikan kemenangan berarti bagi masyarakat Bantaeng, yakni keadilan sosial bagi masyarakat Bantaeng.
Secara pribadi, dengan sadar sebagai anak muda yang lahir dan besar di bumi Butta Toa yang memiliki keinginan untuk ikut memajukan kabupaten Bantaeng, Jika diberikan kesempatan dan kepercayaan oleh masyarakat Bantaeng sebagai bupati Bantaeng kedepan, maka saya berpendirian berdiri bersama rakyat dalam memastikan masyarakat Bantaeng lah yang menjadi prioritas untuk diperjuangkan. Visi misi dan program serta implementasinya di tujukan semata-mata untuk kepentingan rakyat Bantaeng.
Siapa Jabal.Nur?
Jabal Nur, S.Pt, adalah aktivis politik kelahiran Bantaeng, tanggal 4 Desember 1983.
Jabal adalah politisi muda alumni Fakultas Peternakan Unhas angkatan 2003 Jurusan Produksi Ternak.
Selepas dari Unhas, Jabal, panggilan akrabnya, banyak terlibat pada lembaga konsultasi politik, diantaranya menjadi Technical Support pada lembaga konsultasi politik ADHYAKSA SUPPORTING, lembaga Survey yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan.
Selain itu, saat masih mahasiswa, Jabal pernah menjadi Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng Raya.
Di internal kampus ia juga pernah menjadi wakil ketua Senat Mahasiswa Peternakan Universitas Hasanuddin.
Jabal tercatat aktif menjadi Pengurus Karang Taruna Sulsel di bawah kepemimpinan A.Yaqkin Padjalangi, dan Pengurus KNPI Sulsel, Bidang Energi ( Chalink Forever)