KABARIAKA.ID, SURABAYA– – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apel siaga ini ditujukan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi.
Mentan Amran menyebut pompanisasi ini merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani El Nino.
Seperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian. Dampak besar yang jelas terlihat adalah penurunan produksi pangan terutama beras secara nasional di tahun 2023.
Mentan Amran mengatakan pompanisasi akan memberi dampak positif dalam memenuhi target produksi untuk kebutuhan pangan nasional tahun ini.
“Pompa ini solusi cepat untuk menangani El Nino, karena pompa ini bisa membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal,” terang Mentan Amran usai memimpin Apel Siaga Alsintan di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Kamis (18/4/2024)
Kalau bangun sawah baru,.kata Ketua IKA uNHAS itu butuh satu, dua bahkan tiga tahun, tapi kalau pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi secara cepat.
Secara rinci Mentan Amran mengatakan, sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur memiliki kurang lebih 380.000 hektar tadah hujan.
Mentan Amran optimis jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300.000 hektar lahan yang dimaksud, maka Jawa Timur dipastikan dapat menutupi 50 % kebutuhan beras nasional yang beberapa tahun belakangan ini dipenuhi dari impor.
“Ini kita pasang pompa, sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali, artinya kita bisa capai nanti, dari Jawa Timur saja target kenaikan mencapai 2.000.000 ton minimal 1.000.000 ton itu bisa menutupi 50% impor kita hanya dari satu provinsi,” ungkap Mentan Amran.
Pada kesempatan yang sama, Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan Jawa Timur masih memepertahankan posisi sebagai produksi padi terbesar di Indonesia.
Ditahun 2020-2023 tercatat kontribusi Jawa Timur mencapai 17,9% terhadap produksi padi nasional. Dengan pencapaian produksi padi tahun 2023, sebesar 9,7 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,6 juta ton beras.
“Tahun ini karna dampak El-Nino berpengaruh signifikan terhadap sektor pertanian, menyebabkan pola tanam dan pola produksi pertanian di Jawa Timur berubah, tetapi hari ini kita diberikan bantuan yang cukup banyak 3.700 buah pompa air, dengan adanya pomponisasi ini, kami yakin persoalan air dapat terpenuhi,” terangnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 3700 unit pompa air yang akan disebar ke 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Bantuan pompa tersebut senilai Rp. 113,9 Milyar, dengan cakupan area yang diairi diperkirakan seluas 60.165 ha.