KABARIKA.ID, MAKASSAR – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang juga merupakan pemenang Pemilu Presiden 2024, menerima panggilan telepon dari Presiden Korea Selatan (Korsel), H.E. Mr. Yoon Suk Yeol, Rabu (17/04/2024) bertempat di ruang kerja Menhan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengawali pembicaraan kedua tokoh penting via telepon itu, Menhan Prabowo menyampaikan rasa hormat dan apresiasi, karena Presiden Korsel menghubunginya secara langsung melalui telepon.

Ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menerima komunikasi langsung dari Presiden Korsel di sela-sela kesibukannya.

Menurut Humas Kemhan, dalam perbincangan tersebut kedua belah pihak berharap adanya kelanjutan hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan Korsel, khususnya kerja sama di bidang pertahanan.

Seperti diketahui, hubungan bilateral antara Indonesia dan Korsel telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun, sejak tahun 1970-an.

“Saya berharap dukungan yang Mulia dalam peningkatan kerja sama industri pertahanan serta kerja sama lain dalam pertahanan. Seperti pada kegiatan Pameran Industri Pertahanan di Indonesia tahun 2024,” ujar Menhan Prabowo.

Presiden terpilih dalam Pemilu Presiden 2024 itu juga menyampaikan dukungannya terhadap hubungan baik yang telah terbangun antara Indonesia dan Korsel.

“Saya juga mendukung positif hubungan baik Indonesia dengan Korea Selatan, khususnya yang mengacu pada prinsip mutual partnership,” ujar Menhan Prabowo.

Presiden Korea Selatan, H.E. Mr. Yoon Suk Yeol. (Foto: Ist.)

Sementara itu, Presiden Korea Selatan menyampaikan harapannya agar kerja sama bilateral kedua negara dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.

Menurut kantor Kepresidenan Korsel, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto, sepakat memperluas kerja sama di bidang pertahanan, kendaraan listrik, dan infrastruktur.

Pertaruhannya besar bagi Korsel yang memiliki perjanjian dengan Indonesia yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk mengembangkan jet tempur generasi berikutnya.

Korsel juga berharap bisa mendapat jatah dari proyek-proyek infrastruktur yang menguntungkan di Indonesia.

“Presiden Yoon dan presiden terpilih Prabowo sepakat untuk terus memperluas kerja sama strategis dan berorientasi masa depan di bidang-bidang seperti industri pertahanan, kendaraan listrik, dan infrastruktur, bahkan setelah pemerintahan baru Indonesia dilantik pada Oktober tahun ini,” kata pernyataan dari kantor Kepresidenan Korsel.

Kedua negara telah bekerja sama mengembangkan jet tempur supersonik KF-21, jet tempur buatan Korsel yang sebagian didukung oleh Indonesia.

KF-21, yang dikembangkan oleh KAI, dirancang untuk menjadi alternatif yang lebih murah bagi F-35 buatan AS yang menjadi andalan Korsel. KF-21 sendiri tidak secanggih F-35.

Kedua negara juga baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman untuk mempromosikan penggunaan mata uang mereka untuk transaksi bilateral, seperti transaksi rekening giro dan investasi langsung. (*)